Mohon tunggu...
Hisyam KamilMuhtadin
Hisyam KamilMuhtadin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa jurusan perpustakaan dan ilmu informasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Bismillahirrohmanirrohiim.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Perbedaan Karakteristik Generasi dalam Hubungan Sosial di Era Globalisasi

21 Maret 2023   15:59 Diperbarui: 21 Maret 2023   16:12 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada era globalisasi saat ini, terdapat istilah generasi berdasarkan kelompok individu dengan jenjang tahun kelahirannya. Diantaranya adalah generasi baby boomers yang lahir di tahun 1946-1964, generasi X di tahun 1965-1976, generasi Y di tahun 1977-1994, generasi Z di tahun 1995-2010, dan generasi alpha di tahun 2011-sekarang. Karakteristik tiap generasi tentunya tidak sama, dikarenakan terdapat perbedaan dalam faktor lingkungan, teknologi, gaya hidup, adat, budaya, dan hubungan sosial pada masa generasi mereka masing masing.

Dalam realistis hubungan sosial di kehidupan saat ini, terdapat fakta bahwa mereka saling membanggakan jati diri generasinya dan tidak menghargai karakteristik satu sama lain. Sebagai contoh, kehidupan anak milenial generasi alpha yang dianggap kurang beradab bagi orang tua baby boomers. Sebaliknya, kejengkelan para kaum milenial terhadap orang tua yang kurang melek terhadap teknologi. Mereka saling memberikan pendapat pro kontra terhadap kualitas kehidupan generasi mereka masing masing. Hubungan sosial inilah yang dapat membawa pengaruh atau dampak bagi individu yang lain.

Pengaruh atau dampak hubungan sosial tersebut bisa besar maupun kecil, tergantung setiap perorangannya. Dalam kasus seseorang yang memiliki jiwa introvert atau penyendiri, mereka tidak bisa bersosialisasi karena telah mendapatkan perlakuan buruk dari suatu kelompok seperti tidak bisa mengikuti candaan (jokes) mereka. Begitu juga dengan anak anak yang lebih cepat menyelesaikan pekerjaan dibandingkan orang tuanya, karena telah banyak mendapatkan informasi dari smartphone yang mereka punya. Padahal sebenarnya, perbedaan hubungan sosial ini merupakan alternatif agar mereka saling memenuhi antar generasi. Karena pada dasarnya, sebuah karakteristik generasi hanyalah mampu untuk diterima dan dimaklumi oleh kelompok mereka sendiri, tidak untuk dicemooh bagi seseorang yang tidak ikut mengalami masa generasi tersebut.

Jika generasi baby boomers melarang anak mereka untuk bermain hp, justru dua generasi ini tidak bisa memenuhi kebutuhan satu sama lain. Bayangkan jika anak dan orang tua sama sama tidak mengerti cara menggunakan mesin penelusuran google, tentu akan menyulitkan mereka. Dengan perbedaan karakteristik yang ada, seseorang dari generasi dapat belajar dan mengambil sisi positif terhadap generasi yang lain. Karakteristik generasi baby boomers yang memiliki kedisiplinan tinggi, teguh terhadap loyalitas, berdedikasi dan serba bisa, seharusnya dapat memahami mengapa anak anak mereka merasa stress dan depresi karena putus asa berjuang dengan arus teknologi. Begitu juga dengan para remaja yang memiliki potensi untuk membawa pembaharuan bagi kehidupan sosial dan memajukan masyarakat, seharusnya belajar pada generasi tua bagaimana caranya memegang prinsip dan mental sekuat baja.

Apabila mereka tidak saling menjatuhkan namun bersama sama dalam menghadapi era globalisasi dengan kelebihan dan kekurangan karakteristik generasi masing masing, tentunya hubungan sosial semakin menjadi erat. Mereka akan mudah saling berhubungan satu sama lain dengan tentram tanpa mengalami kesenjangan baik kelompok maupun pribadi. Maka dari itu, diperlukan dukungan dari semua pihak generasi agar bagaimana hubungan sosial mereka tidak membawa pengaruh dan dampak buruk bagi setiap kelompok individu. Kita semua perlu terbuka terhadap perbedaan, dan dengan sisi itulah akan menjadikan setiap anggota masyarakat saling menciptakan kekeluargaan dan ketergantungan satu sama lain dalam menghadapi era globalisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun