Gunakan metode proofing yang baik. Setelah adonan dicampur, tutup dengan kain bersih atau plastik wrap dan diamkan di tempat yang hangat. Jangan terlalu sering memeriksa atau membuka tutup adonan, karena itu bisa membuat adonan kehilangan udara yang penting.
6. Tepung yang Digunakan Tidak Tepat
Tepung yang kamu pilih bisa memengaruhi pengembangan adonan. Misalnya, tepung dengan kandungan protein tinggi seperti tepung roti akan memberikan hasil yang lebih kenyal, sedangkan tepung dengan kandungan protein rendah lebih cocok untuk adonan kue yang ringan.
Cara memperbaikinya:
-
Pilih jenis tepung yang tepat sesuai dengan resep yang kamu buat. Untuk roti, pilih tepung yang tinggi kandungan proteinnya. Untuk kue ringan, gunakan tepung terigu serba guna atau tepung kue.
Ayak tepung sebelum digunakan untuk menghindari gumpalan yang bisa mengganggu tekstur adonan.
7. Menggunakan Terlalu Banyak Garam
Garam dapat menghambat proses fermentasi jika digunakan terlalu banyak, karena garam dapat memperlambat kerja ragi. Jika garam tercampur langsung dengan ragi, bisa membuat adonan tidak mengembang sama sekali.
Cara memperbaikinya:
Perhatikan takaran garam dalam resep. Jika kamu menggunakan ragi, pastikan garam tidak langsung bersentuhan dengan ragi.
Pisahkan garam dan ragi pada tahap awal pencampuran bahan untuk memastikan kedua bahan tersebut bekerja secara optimal.
Sebagai siswa akademi kuliner NCSA Indonesia, mengetahui penyebab adonan tidak mengembang dan cara memperbaikinya adalah keterampilan yang sangat penting. Dengan memperhatikan setiap detail, mulai dari jenis bahan yang digunakan hingga waktu pengadukan dan pengembangan, kamu bisa menghasilkan adonan yang sempurna setiap kali. Jangan terburu-buru, karena pengembangan adonan adalah proses yang memerlukan kesabaran dan perhatian. Jadi, jika kamu mengalami masalah adonan yang tidak mengembang, tenang saja! Dengan tips di atas, kamu bisa memperbaikinya dan melanjutkan perjalanan kuliner kamu menuju sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H