Mohon tunggu...
Hissa ChristinaH
Hissa ChristinaH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hissa Christina Hotmauli Pandiangan, Lahir di Jakarta 05 Juni 2003, hobi menulis, mengkaji sesuatu, dan berpetualangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Interventasi dan Penanganan Gizi Terhadap Anak yang Mengalami Stunting Usia 1 Tahun 1 Bulan - 2 Tahun

11 April 2023   12:59 Diperbarui: 11 April 2023   13:00 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah salah satu program kesehatan masyarakat yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak di wilayah perkotaan dan pedesaan. Terlebih lagi Posyandu yang merupakan lembaga dasar yang berada di tingkat terbawah dibawah naungan desa dan kelurahan, diharapkan mampu untuk terus bergeliat menuju perubahan yang terus lebih baik. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran. PMT Balita diberikan pada balita kurus usia 6-59 bulan yang indikator Berat Badan (BB) menurut Panjang Badan (PB)/Tinggi Badan (TB) kurang dari minus 2 standar deviasi (<- 2 SD) yang tidak rawat inap dan tidak rawat jalan.

Posyandu dalam perannya dapat mencegah stunting seperti dalam Peraturan Bupati Garut nomor 31 tahun 2019 pasal 10: Pelatihan gizi untuk meningkatkan pengetahuan pemahaman dan keterampilan petugas gizi dan masyarakat dalam upaya penurunan stunting yang berkualitas. Dalam kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya, Tujuan sosialisasi ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta tentang Stunting dan penyebab gejalanya, meningkatkan pengetahuan peserta tentang pengenalan dan pengenalan pada kehamilan serta persalinan pada masa nifas.

Posyandu dalam perannya dapat mencegah stunting seperti dalam Peraturan Bupati Garut nomor 31 tahun 2019 pasal 10: Pelatihan gizi untuk meningkatkan pengetahuan pemahaman dan keterampilan petugas gizi dan masyarakat dalam upaya penurunan stunting yang berkualitas. stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.
Jumlah penderita stunting di Indonesia menurut hasil Riskesdas 2018 terus menurun. Tetapi langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan.

pencegahan yang dilakukan yaitu dengan :
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter.
2. Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
3. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.
4. Terus memantau tumbuh kembang anak
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa anak secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
5. Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting.

upaya yang dilakukan untuk pengobatan stunting:
1. melakukan terapi awal seperti memberikan asupan makanan yang bernutrisi dan bergizi;
2. memberikan suplemen tambahan berupa vitamin A, Zinc, zat besi, kalsium dan yodium;
3. memberikan edukasi dan pemahaman kepada keluarga untuk menerapkan pola hidup bersih dengan menjaga sanitasi dan kebersihan lingkungan tempat tinggal.

Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. diharapkan Penanggulangan Stunting menjadi tanggung jawab kita Bersama, tidak hanya Pemerintah tetapi juga setiap keluarga Indonesia. Karena stunting dalam jangka panjang berdampak buruk tidak hanya terhadap tumbuh kembang anak tetapi juga terhadap perkembangan emosi yang berakibat pada kerugian ekonomi. Mulai dari pemenuhan gizi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan anak hingga menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun