[caption id="attachment_180189" align="aligncenter" width="536" caption="Bonsai Kamang. Koleksi Pribadi"][/caption]
Bonsai adalah tanaman kerdil yang umumnya ditanam dalam pot dangkal.Secara keseluruhan sebuah bonsai merupakan miniatur dari pohon tua yang agung di alam bebas yang disempurnakan. Sampai saat ini seni Bonsai tetap eksis dan telah berlangsung sepanjang ratusan tahun.Sebuah Master piece Bonsai dibuat dengan waktu yang cukup panjang dengan penanganan tingkat ketelitian yang tinggi.
Berdasarkan pengalaman yang saya alami selama menggeluti seni Bonsai, ternyata untuk mendapatkan bentuk Bonsai yang diharapkan seperti gaya Tegak lurus (Formal upright), Tegak (Informal upright), Miring (Slanting), Setengah menggantung (Semi cascade), Menggantung (cascade), Tertiup angin (Wind swept) dan bentuk lainnya tidaklah semudah yang dibayangkan serta membutuhkan waktu yang sangat lama disertai keseriusan menanganinya. Dalam tenggang waktu tertentu segala kemungkinan bisa saja terjadi, misalnya ada ranting yang patah saat pembentukan, bentuk tidak sesuai dengan yang kita kehendaki, bonsai mati,dan lain sebagainya.
Mengingat proses pembentukan yang sangat lama dan penanganannya yang intensif, maka bagi para pencinta Bonsai dapat mengisi kebutuhannya dalam membentuk dan menikmati Bonsai dengan cara lain yang intinya mengaplikasikan kaidah-kaidah pembentukan Bonsai pada tanaman lain yang bukan pohon untuk mendapatkan bentuk Bonsai yang diharapkan. Bonsaikamang merupakan salah satu cara untuk memenuhi keinginan dan harapan para pebonsai terutama bagi pemula yang intinya sebagai sarana latihan“Perekayasaan” tanaman untuk menghasilkan sebuah arti ficial Bonsai.
Bonsaikamang adalah tanaman hias bukan pohon yang dirangkai atau dibentuk dari gabungan beberapa cabang atau ranting sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk miniatur dari sebuah pohon
Uji coba pertama pembentukan Bonsaikamang menggunakan tanaman Krisderon (Spengerey), kemudian diaplikasikan ketanaman lain.
[caption id="attachment_180191" align="aligncenter" width="199" caption="Tanaman Krisderon. Koleksi Pribadi"]
Tanaman yang dapat dibentuk/dirangkai menjadi Bonsaikamang adalah semua jenis tanaman yang berbatang banyak (rumpun) dengan ukuran batang, ranting serta daun relatif kecil. Misalnya Krisderon (Spengerey Sp), Krokot (Alternantera Sp), Suflier (Adianthum Sp), Taiwan beauty (Cuphea Hyssopifolia), Rumput pagar (Baleria Sp), Melatih (Jasminum Sp), Sablow/bayam merah (Iresine Sp), Kedondong laut (Nothophanax Sp), Bugenfil (Bougainvillea Sp), Kembang sepatu (Hibiscus Sp), Rumput Swizz, Puring, Pedilantus, Durantha, Hokiantea, beringin, kupalandak dan lain sebagainya.
Alat yang dibutuhkan antara lain : Kawat tembaga atau aluminium yang dilapisi tembaga, Gunting, Pemotong cabang, Tang dan Tali / benang katun.
Berikut ini saya akan memperkenalkan cara membuat Bonsai kamang. Agar memudahkan pembentukan, maka sebaiknya tanaman atau ranting terlebih dahulu di stek dalam pot. Setelah tanaman tersebut hidup nomal dalam pot baru dibentuk menjadi Bonsai Kamang. Dalam contoh ini menggunakan tanaman Durantha.
[caption id="attachment_180193" align="aligncenter" width="348" caption="Tanaman Durantha. Koleksi Pribadi"]
Satukan batang-batang bagian bawah tanaman, hingga bentuknya menyerupai batang pohon. Eratkan sementara dengan tali atau benang katun agar bentuk batang bisa dipertahankan sekaligus memudahkan pelilitan kawat.
[caption id="attachment_180198" align="aligncenter" width="346" caption="Koleksi Pribadi"]
Mula-mula masukkan ujung kawat kedalam tanah hingga kokoh. Selanjutnya kawat dililitkan pada batang yang telah dibentuk dengan sudut kurang lebih 30 derajad dengan jarak yang relatif sama.Kawat tidak boleh terlalu longgar tetapi juga tidak boleh terlalu erat agar tidak melukai kulit tanaman. Untuk menghindari sambungan kawat, maka kawat utama ini sebaiknya cukup panjang agar ketika dililit bisa sampai kepuncak tanaman.
[caption id="attachment_180200" align="aligncenter" width="348" caption="Koleksi Pribadi"]
Untuk membentuk bakal cabang pertama. Misalnya: bakal cabang kearah kanan. Ambilah/satukan beberapa cabang/ranting tanaman yang berada disebelah kiri kemudian tarik atau bengkokkan serentak kearah kanan.(mendatar). Ranting-ranting yang akan dilewati bakal cabang sebaiknya dipisahkan terlebih dahulu menjadi dua bagian agar bakal cabang yang dibengkokkan kekanan melewati tengahnya. Untuk membentuk bakal cabang kekiri lakukan sebaliknya.
Setelah bakal cabang kekanan terbentuk, satukan kembali ranting-ranting yang dipisahkan tadi, kemudian lilit dengan kawat. Seterusnya lakukan hal yang sama untuk bakal cabang berikutnya sampai semua bakal cabang yang diinginkan terbentuk. Pada tahap ini batang pohon sudah berbentuk, namun bakal cabang dan ranting-rantingnya belum beraturan.
[caption id="attachment_180203" align="aligncenter" width="348" caption="Koleksi Pribadi"]
Bentuklah bakal cabang menjadi cabang dengan cara: ujung kawat terlebih dahulu dikaitkan pada batang atau disisipkan diantara batang hingga kokoh, kemudian lilitkan kecabang sejauh yang diinginkan. Lakukan hal yang sama untuk cabang-cabang lainnya.
Setelah semua cabang terbentuk. Potonglah atau buang ranting dan daun yang tidak diperlukan, terutama ranting atau daun yang menonjol keluar diantara batang dan cabang. Pemotongan ini agar bentuk batang dan cabang terlihat jelas.
[caption id="attachment_180207" align="aligncenter" width="347" caption="Koleksi Pribadi"]
Bentuklah batang dan cabang dengan cara membengkokkan kearah atas, bawah, samping atau mendatar sehingga memberi kesan sebuah pohon yang indah.
Bonsaikamang sangat mudah dibentuk. Tidak ada gaya yang mutlak diikuti, intinya keindahan. Gaya yang digunakan bisa mengikuti gaya bonsai pada umumnya, namun sebaiknya gunakan gaya Acak atau implementasikan gaya bebas dan kembangkansesuai dengan imajinasi dankreatifitas anda.
[caption id="attachment_180209" align="aligncenter" width="349" caption="Koleksi Pribadi"]
Setelah pembentukan batang, cabang dan ranting selesai secara keseluruhan, pindahkan tanaman hasil kreasi ke wadah atau pot yang sesuai. Wadah yang digunakan tanaman yang sudah berbentuk Bonsai kamang bisa menggunakan pot yang umum digunakan tanaman hias atau menggunakan pot ceper yang biasa digunakan untuk bonsai.
Kurang lebih dua bulan setelah terbentuk menjadi Bonsai Kamang, tampilannya menjadiseperti gambar di bawah ini.
[caption id="attachment_180210" align="aligncenter" width="345" caption="Koleksi Pribadi"]
Tanaman yang dirangkai, dibentuk dan dikembangkan pada umumnya ranting-ranting tanaman bekas ditebang yang sering kurang diperhatikan /dimanfaatkan oleh masyarakat pencinta tanaman hias dan bonsai. Setelah dirangkai, dibentuk dan dikembangkan ternyata menampilkan suatu karyah seni tanaman hias yang memiliki nilai seni, keindahan tersendiri, seperti ada berkat yang indah muncul dari hasil karyah tersebut.
Melalui karya seni tanaman hias Bonsai kamang terkandung maksud menarik minat serta memotivasi kaum perempuan untuk tertarik dan mau mencintai Bonsai. Sebab berdasarkan pengamatan, pengalaman dan evaluasi selama ini bahwa Pebonsai di Indonesia bahkan di seluruh dunia kecuali di India pada umumnya didominasi oleh kaum laki-laki.