WAJIB HAJI
IHRAM DARI MIQAT
Berihram (niat) untuk melaksanakan haji atau umrah merupakan rukun haji. Adapun melakukan niat tersebut di miqat makani merupakan wajib haji/umrah sehingga jamaah yang hendak berhaji atau umrah tidak dipernankan melewati miqat tersebut tanpa ihram. Semua calon jamaah juga dapat mulai berihram sebelum sampai di titik miqat. Apabila belum memulai ihram jamaah harus memulainya di titik miqat atau yang sejajar dengannya
MABIT DI MUZDALIFAH
Melakukan mabit di Muzdalifah hukumnya wajib. Mabit di Muzdalifah dilakukan setelah wukuf di padang arafah sebelum menuju Mina untuk melempar jamrah. Adapun waktu pelaksanaannya dimulai setelah tengah malam sampai terbit fajar pada tanggal 10 dzulhijjah pada waktu  tersebut paling tidak jamaah harus berada di Muzdalifah walaupun sesaat untuk mengerjakan kegiatan wajib tersebut asalkan sudah lewat tengah malam.
Setiap jamaah yang sehat wajib untuk melakukannya. Bahkan, jamaah haji yang mabit di Muzdalifah tidak harus turun dari kendaraannya. Apabila dilakukan sebelum waktunya atau tidak dilakukan, jamaah akan terkena dam. Namun , apabila melakukan mabit sebelum waktunya dengan sebab penyakit, daya tahan tubuh lema, ataupun menghindari kerumunan (bagi wanita tidak diharuskan membayar dam. Pada saat berada di Muzdalifah, shalat magrib dan isya dilaksanakan dengan jamak takhir. Berada sepanjang malam (mabit) sebelum Hari Raya di Muzdalifah hukumnya adalah sunnah.
SYARAT SAH MABIT DI MUZDALIFAH
1. Jamaah sudah berihram dalam rangka ibadah haji
2. jamaah sudah melakukan wukuf di arafah.
3. Jamaah melakukan wukuf (berdiam diri) di Muzdalifah
4. Jamaah melakukan wukuf pada waktunya.