Mohon tunggu...
Hisar Hutahaean
Hisar Hutahaean Mohon Tunggu... karyawan swasta -

indahanya berbagi satu dengan lainnya untuk saling melengkapi menjadi satu kesatuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tragedi MAS MH370

14 Maret 2014   18:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:56 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah tragedi selalu menyisakan kepiluan yang dalam di relung hati setiap orang yang mencintainya, entah itu sebagai anak, orang tua, saudara atau mungkin kerabat. Apa yang menimpa seluruh crew dan penumpang pesawat Malaysia Airlines MAS MH370 berjenis Boeing B777-200 pada tanggal 8 Maret 2014 jam 02.40 waktu setempat dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing sungguh suatu tragedi yang memilukan bagi dunia penerbangan komersial. Bagaimana mungkin 239 orang bersama pesawat besarnya hilang seketika tanpa jejak atau menyisakan kabar sekadar minta tolong ‘mayday’? Bukankah pesawat ini diawaki oleh pilot dan co-pilot yang sudah berpengalaman? Adalah kapten pilot senior Zaharie Ahmad Shah (53) berkewarganegaraan Malaysia yang mengantongi 20.000 jam terbang didampingi oleh kopilot Fariq Abdul Hamid (27) dengan 2.763 jam terbang. Para keluarga berharap-harap cemas, segenap rakyat dan pemeritah terguncang dan maskapaipun seolah kandas karena trauma mendera setiap calon penumpang airlines.

Dunia penerbangan berduka, dalam sekejap 10 bahkan sampai 12 negera seperti Amerika, China, Jepang, Australia, Vietnam, Selandia Baru, Thailand, tidak terkecuali Indonesiamemberikan bantuan kepada negeri jiran Malaysia dengan mengerahkan armada udara dan laut dengan teknologi pendeteksi yang canggih, radar, satelit dan mencoba menyusuri Lautan China Selatan yang ditengarai sebagai lokasi jatuhnya pesawat, hingga Teluk Thailand bahkan sampai ke Selat Malaka, tetapi belum membuahkan hasil yang diinginkan. Pihak Malaysia Airlines seolah membisu, terkesan menutupi informasi dan tidak sanggup memberikan jawaban pasti bagi para keluarga penumpang. Ini sungguh posisi sulit bagi Malaysia Airlines.

13947633861869559199
13947633861869559199
Ditengah upaya pencarian mengandalkan teknologi moderen yang belum berbuahkan hasil, timbul upaya pencarian dengan cara metafisika. Menurut pengakuan sang dukun, timbul ide dari pejabat Malaysia mendatangkan para ‘dukun’ atau dalam bahasa setempat disebut bomoh ke Bandara Internasional Kuala Lumpur pada hari Senin tanggal 10 Maret 2014. Salah satu paranormal yang turut terlibat adalah Ibrahim Mat Zin dengan sebutan “Raja Bomoh Sedunia Nujum VIP’. Berbekal sebuah perangkap ikan atau bubu dan teropong bambu, dengan mengenakan jas dan peci hitam serta dasi merah, dia melakukan ritual doa di pintu masuk bandara, mencoba untuk menemukan korban. Ibrahim didampingi oleh beberapa asisten yang membantu dia dalam ritual tersebut menggunakan air zam-zam, dua buah kelapa, sebuah tongkat dan karpet ajaib. Adakah ini akan membawa hasil? Kita tidak tahu, tetapi sepertinya pemerintah Malaysia mencoba memaksimalkan setiap upaya yang ada hingga hal-hal gaib di luar nalar manusia. Sementara itu, Khairy Jamaluddin Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia mengaku terkejut dengan tindakan dilakukan dukun Ibrahim Mat Zin ini. ‘Seseorang harus menangkap dukun pengguna karpet ajaib itu. Ini memalukan,’ kicau Khairy di Twitter, seperti dilansir surat kabar the Star, Rabu (12/3).

Dari berita-berita yang ramai beredar di media online, hilangnya pesawat ini kemungkinan di dalangi oleh aksi terorisme. Hal ini cukup kental mengingat dari data penumpang ditemuakan 2 orang warga Iran menggunakan pasport curian dengan nama Pouria Nour Mohammad Mehrdad, 19 tahun, dan Delavar Seyed Mohammadreza. Tetapi dalam perkembangannya kepolisian Malaysia memastikan bahwa kedua orang ini bukanlah dari kelompok teroris tetapi pencari suaka yang akan menetap di Jerman. Tetapi bagaimanapun, tak dapat dipungkiri bahwa kantor imigrasi Malaysia telah kecolongan oleh orang pengguna pasport curian atau palsu.

Seolah memamfaatkan situasi pemberitaan yang ramai di jagat raya ini, beredar berita miring pengakuan 2 wanita turis asal Afrika Selatan yakni Janti Roos dan Jaan Maree yang mengaku pernah mendapat perlakuan istimewa dalam penerbangan Malaysia Airlines dimana dalam penerbangan ke Phuket tahun 2011 silam, keduanya ditawari masuk ke ruang kokpit. Co-pilot Fariq Abdul Hamid bahkan merokok di ruang cockpit dan berfoto dan Roos sempat meminjam topi pilot saat berpose. Berita ini seolah menambah tamparan bagi Malaysia Airlines ditengah berita hilangnya pesawat mereka, terlebih maskapai ini adalah salah satu dari enam maskapai di dunia yang mendapat bintang 5 dari Skytrax yaitu perusahaan yang melakukan survey layanan maskapai penerbangan.

13947633352120874294
13947633352120874294
Dan kini, MAS MH370 belum ditemukan, semuanya seolah menjadi tanda tanya besar dan terselubung misteri kabut yang tebal, sesuatu yang belum tahu ujung ceritanya. Media tv dan online menyiarkan beragam gambar kesedihan dan tangisan para keluarga yang menanti, menanti dan menanti, juga tulisan karikatur pesawat ‘come home mh370’ ; ‘pray for mh370’; pray god miracles do happen, kesemuanya itu kian menambah duka mendalam ditengah pengharapan keluarga yang kian pupus. Tuhan, ampuni kami, tunjukkanlah jalan yang terbaik dan keselamatan bagi segenap crew dan penumpang MAS MH370 ini, singkapkan setiap tabir yang menyelimuti, berilah kekuatan, pengharapan dan penghiburan bagi keluarga yang menanti dan menanti sebab bagiMu tak ada yang mustahil, sebab mujizat itu nyata dari dulu, sekarang, besok dan selamanya bagi orang yang mengimaninya. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun