Komunikasi antar budaya merupakan proses komunikasi yang terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kebudayaan atau pola hidup yang berbeda-beda baik berbeda ras, etnik, sosial, ekonomi atau gabungan dari semua perbedaan yang ada. Komunikasi antar budaya merupakan fondasi konseptual yang mengintegrasikan komunikasi internasional, etnis, dan antar ras dalam konteks interaksi manusia. Proses komunikasi internasional sering kali melibatkan pertimbangan etnis dan ras karena individu dari berbagai latar belakang budaya yang fokus pada interaksi antarwarga negara seperti dialog internasional politik, bisnis, dan diplomatik. Komunikasi antar etnis melibatkan interaksi antara kelompok- kelompok etnik yang berbeda. Pemahaman yang mendalam mengenai kebudayaan masing-masing sangat diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman. Proses komunikasi antar ras melibatkan perbedaan-perbedaan ras antar individu.
Setiap bentuk komunikasi tersebut dapat membangun pemahaman mendalam melalui kesadaran akan keberagaman budaya,norma sosial, dan pola komunikasi yang unik dari masing-masing kelompok. Namun proses komunikasi tersebut sering kali disertai dengan streotipe, prasangka, dan etnosentrisme yang menjadi hambatan dalam komunikasi antar budaya. Hambatan-hambatan ini menciptakan distorsi dalam pemahaman dan interpratasi individu terhadap pesan yang disampaikan. Untuk megatasi sikap-sikap ini, penting bagi individu untuk memahami dan menghargai perbedaan budaya secara lebih mendalam.
Ketika bertemu orang baru, penting untuk mempersiapkan mental dengan menyadari perbedaan budaya dan menunjukkan sikap terbuka dengan cara memulai interaksi dengan salam yang sesuai dan tunjukkan ketertarikan terhadap latar belakang mereka. Selama percakapan gunakan bahasa yang jelas dan sederhana dan sesuaikan diri dengan gaya komunikasi lawan bicara. Â Di akhir pembicaraan tidak lupa memberi ucapan terima kasih dan tawarkan untuk tetap berhubungan guna memperkuat ikatan antar budaya.
Sedikit cerita pengalaman pribadi saya yaitu ketika saya bermain bola untuk tim Liga 1 U-20 di Rans Nusantara. Saat itu saya bertemu dengan teman-teman baru dari latar ras dan budaya yang berbeda-beda. Hal itu merupakan sesuatu yang baru dan menjadi kebanggaan tersendiri buat saya. Memang ini menjadi tantangan untuk memahami karakter sesorang karena dari latar belakang ras dan budaya yang berbeda, namun saya senang dan bangga karena banyak hal baru yang saya ketahui seperti budaya dan bahasa yang ada di Indonesia. Mungkin itu juga sama seperti apa yang dialami oleh teman-teman yang lain. Kejadian setelah latihan ketika makan siang bersama-sama, saya berinteraksi dengan teman dari Medan. Menurut saya sedikit sulit untuk memahami apa yang dia katakan, mengingat karna logat berbicara yang cepat. Tapi saya merasa senang mendengarnya karena itu merupakan hal yang belum pernah saya alami sebelumnya. Tapi saya juga selalu mengingat untuk menanamkan sikap menghargai dan menghormati lawan bicara entah dengan budaya yang sama maupun berbeda.
Pendapat saya, mata kuliah komunikasi antar budaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profesi jurnalis. Pemahaman tentang nilai-nilai dan norma-norma budaya membantu jurnalis untuk menjaga etika dalam pelaporan, menciptakan konten yang inklusif dan representatif, serta responsif terhadap isu-isu global. Selain itu, mata kuliah ini tidak hanya memperkaya pengetahuan jurnalis tetapi juga meningkatkan keterampilan praktis dan etika profesional mereka, sehingga mampu menghasilkan laporan berita yang informatif, adil, dan menghormati keberagaman budaya di masyarakat.
Hirzan Malik Bachtiar
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H