Kehilangan momen sahur dan bangunin sahur di bulan ramadhan saat menjadi mahasiswa
Â
Bulan Ramadhan selalu menjadi waktu yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Di antara serangkaian ibadah yang dilakukan selama bulan suci ini, waktu sahur menjadi momen yang paling dinantikan. Orang-orang yang ikut bangunin sahur biasanya tidak tidur pada malam hari. Mereka biasa melakukan momen tersebut sekalian ronda malam sembari menunggu waktu sahur. Bagi mahasiswa, bangunin sahur bersama-sama bukan hanya sekadar rutinitas, tapi juga menjadi salah satu momen berharga yang mempererat hubungan antar sesama.
Â
Namun, dengan berjalannya waktu, tradisi ini mulai tergerus oleh berbagai faktor. Tekanan akademik yang tinggi menjadi faktor utama. Mahasiswa sering kali terjebak dalam jadwal kuliah yang padat dan tugas-tugas yang menumpuk, sehingga mereka lebih memilih untuk tidur lebih lama daripada untuk ikut bangunin sahur. Prioritas mereka cenderung tertuju pada keberhasilan akademik, sehingga momen bagunin sahur bersama-sama sering kali terabaikan.
Â
Gaya hidup modern juga berperan dalam hilangnya momen bagunin sahur di kalangan mahasiswa. Adanya kemajuan teknologi juga memberikan dampak pada hilangnya momen tersebut. Perangkat alarm di smartphone menggantikan peran penting bangunin sahur secara bergantian di antara teman-teman. Sebuah panggilan telepon atau pesan singkat menjadi pengganti keriuhan suara teman-teman yang berusaha membangunkan yang lainnya.
Â
Namun demikian, bukan berarti hilangnya momen bangunin sahur di bulan Ramadhan saat menjadi mahasiswa tidak meninggalkan rasa rindu. Banyak yang merasa nostalgia dengan kehangatan suasana sahur bersama teman-teman di masa lalu. Momennya yang penuh tawa dan kebersamaan meninggalkan kenangan yang sulit untuk dilupakan.
Â
Bagaimanapun, semangat Ramadhan tetap harus dijaga, meskipun momen-momen seperti bangunin sahur mulai redup. Mahasiswa dapat menciptakan momen baru yang tetap mempererat hubungan keagamaan dan sosial, misalnya dengan mengadakan acara berbagi makanan sahur bersama komunitas atau teman-teman sekelas.
Â
Dengan berbagai perubahan dan tantangan yang dihadapi, hilangnya momen bangunin sahur di bulan Ramadhan saat menjadi mahasiswa adalah sebuah realitas yang harus dihadapi dengan bijak. Namun, semangat kebersamaan dan keagamaan tetap dapat dijaga melalui berbagai cara yang kreatif dan inovatif. Sehingga, meskipun tradisi berubah, esensi Ramadhan tetap terasa dalam setiap langkah kehidupan.