Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur- SMA Negeri 1 Pacar. Kemerdekaan adalah sebuah kebebasan yang sangat diinginkan oleh setiap individu maupun salah satu bangsa yang tertindas.Â
Hal ini pun yang terjadi pada bangsa Indonesia, semenjak Indonesia dijajah oleh bangsa Portugis, hingga bangsa yang terakhir menjajah Indonesia adalah Jepang. Indonesia tidak terlepas dari penyiksaan selama tiga setengah abad lamanya.Â
Indonesia pun memperoleh  kemerdekaan pada tahun 1945, tepatnya pada tanggal 17 Agustus yang membutuhkan perjuangan yang begitu berat.
Semarak memperingati Hari Ulang Tahun ke -79 Republik Indonesia, SMA Negeri 1 Pacar berpartisipasi dengan mengadakan berbagai mata lomba, antara lain; lomba bola Voli Putra dan Putri, Dance, lari balon lari estafet gardus, estafet karet menggunakan  pipet, dan menghias kelas.
Perlombaan pun berlangsung selama lima  hari sejak Selasa tanggal 13 s.d.17 Agustus 2024. Kegiatan diselenggarakan di lapangan upacara bendera  SMA Negeri 1 Pacar Pacar. Puncak dari  kegiatan tersebut diadakan upacara bendera di lembaga SMA Negeri 1 Pacar, upacara bendera itu diikuti oleh seluruh warga sekolah.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengasah kekompakan serta kerja sama dari seluruh warga sekolah.
Terlepas dari itu, HUT ke-79 RI Â tahun ini bertema, "Nusantara Baru, Indonesia Maju".
Tema ini memiliki makna mendalam tentang kemajuan Indonesia merupakan syarat partisipasi dari setiap warga sekolah untuk menghadapi kemajuan Iptek dengan cara yang baik.
Ketua panitia penyelenggara lomba HUT ke-79 RI , tingkat SMA Negeri 1 Pacar diketuai oleh ibu Yustina Vera Jenia dan para guru lainnya. Sebelum dia menentukan mata lomba yang akan dilombakan, dia bernegosiasi dengan bapak pimpinan SMA Negeri 1 Pacar, Yufentus Panok dan seluruh bapak ibu guru wali kelas. Hasil rapat singkat yang dilakukan oleh kepala sekolah dan para guru terdapat 6 mata lomba  yang dilombakan  seperti, pertandingan voli putra dan putri, dance profil pancasila, lari balon, estafet gardus, estafet karet pakai pulpen, dan lomba menghiasi kelas. Setelah menentukan mata lomba ketua panitia juga koordinator dari setiap mata lomba tersebut serta menyediakan alat-alat yang digunakan dalam keberlangsungan perlombaan.
Menjadi seorang pemimpin tentunya bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan kesabaran. Ketua panitia itu, membuat kesempatan bahwa setiap kelas yang anggotanya kurang dalam perlombaan dinyatakan gugur agar memperoleh keadilan.
Dalam proses  perlombaan yang berlangsung ada juga kelas yang terlambat atau pun kekurangan dalam kekompakan  warga kelas serta kedatangan dari setiap koordinator yang sedikit terlambat hingga membutuhkan kesabaran dari panitia.