Mohon tunggu...
Hireka Eric
Hireka Eric Mohon Tunggu... -

Hello! Keep updated with my posts on Blogger, hirekaeric.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bahkan IELTS dan TOEFL pun Saling Sindir!

3 Februari 2012   16:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:06 1436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_168238" align="aligncenter" width="640" caption="ilustrasi/admin(shutterstock.com)"][/caption] Ujian berbicara IELTS berbeda secara tajam dari ujian berbicara TOEFL. IELTS (International English Language Testing System) menggunakan wawancara tatap muka (face-to-face interview). Peserta ujian IELTS berhadapan dengan satu lawan bicara yang sekaligus bertindak sebagai pemberi nilai. Sementara itu, TOEFL (Test of English as a Foreign Language), yang dewasa ini seluruhnya berdasarkan internet (TOEFL iBT - Internet-based Test), menggunakan fon kepala (headphone) yang tersambung dengan mikrofon. Peserta ujian TOEFL berhadapan dengan komputer dan menjawab pertanyaan yang terpampang di layar. Ucapannya lalu direkam dan, menurut pengakuan ETS (lembaga penyelenggara TOEFL), akan dinilai oleh tiga hingga enam orang. Jadi, singkatnya adalah peserta ujian IELTS berbicara dengan manusia, sedangkan peserta ujian TOEFL secara langsung berbicara dengan mesin. Pada titik inilah baik IELTS maupun TOEFL saling menyindir metode ujian berbicara pesaingnya, meskipun mereka sama-sama tidak terang-terangan menyebut nama pesaing yang dimaksud. Tujuannya? Tentu saja agar orang-orang tertarik dengan ujian yang ditawarkan dan tidak mengacuhkan yang lain. [caption id="attachment_158803" align="aligncenter" width="519" caption="Ilustrasi cara ujian berbicara IELTS dan TOEFL (dari pelbagai sumber)"]

[/caption] Sindiran IELTS terhadap TOEFL Saya pernah mendapat selembar brosur tentang IELTS yang dikeluarkan oleh IALF, salah satu pusat ujian IELTS di Indonesia. Pada halaman pertama ditampilkan foto seorang wanita, dengan buku persiapan IELTS di tangannya, dan sebuah kalimat sebagai berikut.
The test was with a real person rather than a machine, so I felt comfortable.

Sayang, saya tidak punya pemindai di rumah, jadi tidak ada gambar. Sebagai ganti, Kompasianer juga bisa mengunjungi situs dari British Council Germany, yang memuat kalimat yang sama. Sejauh ini, hanya kalimat ini yang saya temukan yang menyinggung TOEFL dalam situs resmi mengenai IELTS. Saya sudah menelusuri halaman IELTS.org namun belum melihat ada kalimat yang menunjukkan keunggulan IELTS dibandingkan TOEFL. Jika Kompasianer menemukan di tempat lain, silakan beri tahukan saya. Sindiran TOEFL terhadap IELTS Sebaliknya, TOEFL tampak lebih menggebu-gebu dalam menyindir IELTS. Hal ini tercermin dari satu situs bikinan ETS, ToeflGoAnywhere.org. Di situ TOEFL dengan sangat yakin mengajukan enam titik keunggulan TOEFL dibandingkan ujian-ujian lain (yang dalam hal ini, kita bisa duga, adalah IELTS sebab IELTS adalah pesaing terbesar TOEFL). Berikut adalah kutipan lengkap yang sarat dengan nada sindiran.

The TOEFL test measures speaking more fairly than any other English-language test — because the TOEFL test uses multiple raters to score you instead of just one rater, unlike other tests. Here’s why: Many test takers consider the speaking section of all English-language tests to be challenging. Sitting one-on-one in front of a human rater in a formal speaking interview can be intimidating. And what if the rater is having a bad day and rates you lower than you deserve? The TOEFL test speaking section is less intimidating and more reliable for two reasons. First, you speak your responses directly into a microphone — without a rater sitting in front of you. Then, your recorded responses are later rated by three to six ETS raters, instead of just one, to give you the most fair and objective score possible. What this means to you: The TOEFL test makes taking the speaking section easier for you because it is less intimidating — and is more objective in its scoring — than any other English-language test available.

Bagaimana menyikapinya? Baik IELTS maupun TOEFL adalah ujian bahasa Inggris bertaraf antarbangsa dan secara umum diakui oleh ribuan perguruan tinggi dan perusahaan ternama di seluruh dunia. Jadi, kita tidak perlu khawatir jangan-jangan yang satu tidak setepercaya yang lain. Keputusan TOEFL untuk menggunakan komputer alih-alih manusia bisa dipahami sebagai cara mempermudah jalannya ujian, selain mengurangi kemungkinan 'intimidasi' dari pihak pewawancara. Memang benar, sejumlah orang merasa tidak nyaman berbicara langsung dengan penutur asli. Penggantian manusia dengan komputer diharapkan mengurangi hambatan psikologis ini. Akan tetapi, masalahnya adalah: Bagaimana TOEFL mempertanggungjawabkan cara bicara di depan komputer ini dengan dunia akademis? TOEFL sendiri menyatakan bahwa 'the content on the TOEFL test is 100% academic, with tasks that actually reflect what you’ll experience in a classroom'. Bukankah penghindaran bentuk wawancara tatap muka dari ujian berbicara TOEFL berarti juga pengabaian terhadap bentuk-bentuk kegiatan pendidikan seperti diskusi, konsultasi, presentasi, dan sidang — yang semuanya berupa percakapan antarmanusia? Dengan demikian, ujian berbicara TOEFL tidak secara utuh mencerminkan apa yang para peserta akan alami di ruang kelas. Sindiran TOEFL terhadap IELTS sedikit-banyak juga kena. Penguji yang bertindak sebagai lawan bicara sekaligus sebagai pemberi nilai rentan terhadap simpangan (bias) pribadi dan hal-hal lain, misalnya jumlah peserta yang ia nilai, pengaturan giliran peserta, serta warna pakaian, gerak tubuh, dan air muka peserta. Yang bisa dilakukan IELTS hanyalah meyakinkan peserta bahwa para penguji sudah melewati tahap-tahap yang ketat untuk menjaga mutu ujian. Jadi, kepercayaan dari peserta terhadap penguji sangatlah penting dalam IELTS. Keputusan tetap di tangan calon peserta. Jika ia ingin bicara dengan penutur asli dalam suasana yang wajar, go for IELTS. Jika ia tidak percaya pada kemampuan penguji manusia yang menilai ucapannya saat itu juga, dan merasa lebih nyaman berbicara di depan benda mati, go for TOEFL iBT. Kompasianer pilih yang mana? Catatan: IELTS /'aɪelts/ dikelola bersama-sama oleh University of Cambridge ESOL Examinations, British Council, dan IDP: IELTS Australia. TOEFL /'toʊfl/ dikelola oleh Educational Testing Service (ETS), Amerika Serikat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun