Mohon tunggu...
Hira Khoirunnisa Azzahra
Hira Khoirunnisa Azzahra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang

Muslimah Mujahidah Until Jannah💮 Kabupaten Semarang, 29 Juli 2002

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanamkan Kerinduan untuk Menciptakan Pembelajaran Sastra yang Menyenangkan dan Dicintai Siswa

16 Januari 2023   20:20 Diperbarui: 16 Januari 2023   20:23 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh :

Hira Khoirunnisa Azzahra

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Dalam sebuah proses kegiatan belajar dan mengajar, tentunya dapat muncul suatu problematika yang menghambat jalannya proses tersebut. Namun dalam setiap problematika yang dihadapi, seseorang dapat mengambil dua sikap, yakni mencari solusi atau diam ditempat saja sehingga tidak mendapatkan jalan untuk lebih maju.

Akibatnya, dalam kegiatan pembelajaran yang diajarkan oleh seorang guru, salah satunya yaitu pembelajaran sastra, tidak akan mendapatkan antusiasme yang baik dari anak didiknya. Pembelajaran sastra merupakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan sastra sebagai "alat" untuk pengajarannya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Beberapa fenomena rendahnya kualitas pembelajaran sastra bahasa di sekolah disebabkan oleh berbagai penyebab, antara lain kurikulum, guru, siswa, sarana prasarana, dan pemahaman konsep sastra yang kurang baik. Oleh karena itu perlulah sebaiknya seorang guru atau tenaga pendidik mempunyai strategi untuk mengatasi semua problematika tersebut, yakni bagaimana cara agar sastra dapat tertambat di hati para siswa.

Berikut ini terdapat beberapa strategi jitu untuk menanamkan kerinduan pada pembelajaran sastra di hati para siswa :

  • Memberikan makna dan deskripsi tentang sastra adalah sesuatu yang menyenangkan dan dapat menghibur jiwa.
  • Selalu berikan motivasi kepada siswa untuk dapat berfikir fleksibel tentang sastra adalah seni dan sesuatu yang memiliki hikmah yang indah.
  • Menyediakan peluang kebebasan yang besar kepada para siswa dalam mengemukakan pandangan sesuai dengan pilihan bahasa mereka sendiri.
  • Dorong dan kembangkan daya imajinasi siswa karena segala sesuatu yang baru hampir selalu dimulai dengan memberdayakan imajinasi, dan imajinasi yang baik tentunya berbasis realita.
  • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuka diri terhadap pengalaman baru melalui karya sastra yang ia minati dan paling ia sukai.

Cara pandang baru tentang pembelajaran sastra di sekolah perlu membimbing siswa untuk memulai sastra dengan cara yang menyenangkan, menghibur dan membahagiakan. Misalnya siswa dapat memulai dengan membaca puisi, cerpen, novel, drama, esai dan karya sastra lainnya secara langsung.

Dapat pula dibentuk Sastra Club atau diadakannya ekstrakulikuler seperti kelas mengarang karya sastra yang sebaiknya harus diselenggarakan dengan menyenangkan, menarik dan efektif.

Ketika dalam memahami karya sastra, aneka ragam maknanya maka harus dihargai. Pengetahuan tentang sastra baik pembahasan melalui teori, definisi, sejarah tidak selalu diutamakan pendeskripsiannya kepada siswa, agar pembelajaran sastra tidak terkesan langsung membosankan di awal.

Yang paling terpenting adalah, pembelajaran sastra harus mendidik karakter para siswa, membangun perilaku siswa, serta menyematkan nilai-nilai luhur dan sifat akhlak mulia pada siswa, niscaya dapat menciptakan pembelajaran sastra yang menanamkan kerinduan dan kecintaan di hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun