Mohon tunggu...
HIQNI SABILATUZZAIDAH
HIQNI SABILATUZZAIDAH Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

hobi melukis kaligrafi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengetahui Peran Petugas Proteksi Radiasi (PPR) Pada Pelayanan Kesehatan

10 Juni 2024   04:15 Diperbarui: 10 Juni 2024   04:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada era modern, penggunaan teknologi canggih sudah menjadi hal biasa dalam aktivitas manusia. Namun, jika tidak dikelola dengan benar, teknologi juga dapat berdampak negatif pada manusia. Dalam bidang kesehatan, radiasi sering digunakan untuk menilai kesehatan pasien. Jika digunakan dengan benar, radiasi memiliki efek positif, tetapi juga memiliki efek negatif jika tidak dilindungi dengan benar. Radiasi merupakan perpindahan energi dari sumber radiasi terhadap medium lain, dan transmisi ini dapat berupa partikel (radiasi partikel) maupun berupa gelombang atau cahaya (radiasi elektromagnetik) (Nur Fitriatuzzakiyyah, 2017). Oleh karena itu, terdapat Petugas Proteksi Radiasi, juga dikenal sebagai PPR. Petugas ini ditunjuk oleh pengusaha instalasi nuklir atau instalasi lainnya yang menggunakan radiasi pengion dan dinyatakan mampu melakukan tugas yang berkaitan dengan perlindungan radiasi oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Memahami lebih dalam tentang bagaimana PPR sebagai bagian dari fasilitas kesehatan memiliki tugas spesifik yang tidak dapat digantikan, sangat berakibat fatal apabila PPR tidak dijadikan sebagai fasilitas kesehatan karena akan berdampak pada pasien yang sedang menjalani pemeriksaan menggunakan  radiasi.

Proteksi terhadap radiasi didasarkan pada tiga prinsip utama yang disebut ALARA, yang berarti paparan radiasi harus diminimalkan sejauh mungkin. Beberapa konsep dan teori dasar dalam fisika dan biologi radiasi mendukung gagasan ini yakni Teori Dosis-Respon mengatakan bahwa ada hubungan langsung antara efek biologis radiasi yang diterima dan dosis yang diterima; Risiko efek biologis yang merugikan meningkat dengan dosis radiasi.
Menurut model Linear No Threshold (LNT), tidak ada ambang batas dosis di bawah mana radiasi dianggap aman. Singkatnya, paparan radiasi, terlepas dari seberapa kecilnya, memiliki potensi untuk menyebabkan dampak biologis yang berbahaya.
Untuk mengurangi paparan radiasi, prinsip waktu, jarak, dan pelindung digunakan; Menggunakan pelindung yang tepat, meningkatkan jarak dari sumber radiasi, dan mengurangi waktu paparan dapat secara signifikan mengurangi dosis radiasi yang diterima. Petugas Proteksi Radiasi (PPR) bertanggung jawab atas pengendalian bahaya radiasi di fasilitas kesehatan. Mereka harus memastikan bahwa semua parameter berada di bawah batas aman yang ditetapkan oleh undang-undang nasional dan internasional melalui pengawasan radiasi terus-menerus. Mereka mengikuti protokol yang ketat tentang keselamatan radiasi, yang mencakup penggunaan alat pelindung diri, prosedur penggunaan peralatan radiasi, dan langkah-langkah pencegahan paparan radiasi yang tidak terduga. Selain itu, PPR memastikan bahwa karyawan medis mematuhi peraturan keselamatan radiasi dengan memberikan pelatihan dan edukasi yang berkelanjutan tentang bahaya radiasi dan cara melindungi diri. Selain itu, mereka rutin melakukan evaluasi dan audit untuk menilai kepatuhan terhadap prosedur keselamatan dan melakukan perbaikan jika diperlukan. PPR bekerja dengan lembaga pemerintah untuk memastikan bahwa semua peraturan dan standar keselamatan radiasi dipenuhi dan diterapkan dengan benar di fasilitas kesehatan. Lebih dari itu, kolaborasi PPR dengan berbagai tim, termasuk radiolog, radiografer, dan staf medis lainnya, membentuk ekosistem keselamatan radiasi yang sangat lengkap. Dengan keterlibatan terhadap radiasi juga terlibat dalam perencanaan dan penanganan radiasi, dengan fokus utama pada kecepatan respons, memastikan keselamatan maksimal dalam keadaan darurat.

Dalam dunia kesehatan saat ini, penggunaan radiasi memerlukan pengelolaan yang ketat meskipun memiliki manfaat besar. Petugas Proteksi Radiasi (PPR) sangat penting untuk memastikan penggunaan radiasi di fasilitas kesehatan dilakukan dengan aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. PPR memastikan bahwa paparan radiasi pada pasien dan staf medis diminimalkan sesuai dengan prinsip ALARA melalui pengawasan yang ketat, penerapan protokol keselamatan, pelatihan berkelanjutan, dan evaluasi rutin. Dengan mengikuti teori dosis-respon dan model Linear No Threshold (LNT), PPR menegaskan bahwa setiap paparan radiasi harus dikelola dengan hati-hati untuk mencegah efek biologis yang merugikan.  PPR sangat penting untuk menjaga lingkungan kesehatan aman dari radiasi, dan kolaborasi dengan tim medis dan lembaga pemerintah sangat penting. Tanpa PPR, risiko untuk pasien dan staf medis akan meningkat secara signifikan, membuat PPR bagian penting dari sistem kesehatan modern. Betapa pentingnya peran Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dalam mengelola risiko radiasi di fasilitas kesehatan. Proteksi Radiasi di terapkan untuk memahami bahaya radiasi dengan tantangan dan hambatan dalam menjaga keselamatan radiasi untuk kesehatan di masa depan.

Refrensi

  1. Nur Fitriatuzzakiyyah, R. K. S. I. M. P., 2017. Terapi Kanker dengan Radiasi: Konsep Dasar Radioterapi dan Perkembangannya di Indonesia. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, p. 312.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun