Mohon tunggu...
Hiqma Nur Agustina
Hiqma Nur Agustina Mohon Tunggu... Dosen - Penulis, dosen, peneliti, penikmat sastra, dan traveler

Penulis adalah staf pengajar di English Department, Politeknik Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seberapa Toxic Hubungan Anda dengan Pasangan?

20 November 2020   16:11 Diperbarui: 20 November 2020   16:19 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Say it with flowers!/dokpri

Relasi antara pasangan yang dibangun beradasarkan relasi toxic positif kemungkinan besar akan memberikan efek yang saling membahagiakan. Bila kebahagiaan itu dimiliki dan dirasakan oleh kedua belah pihak maka efeknya akan berdampak pada sisi produktifitas, kekompakan, dan hubungan yang harmonis.

Pengalaman saya bercerita, memiliki Toxic Relationship dengan pasangan menjadikan saya menjadi akademisi yang produktif. Tanpa dukungan dan berbagi peran yang terus diupayakan maka mustahil bagi saya untuk terus berkarir dan berbagi manfaat. Kerjasama kami yang dilandasi oleh Toxic Relationship dari kedua belah pihak menjadikan setiap dari kami mampu meraih mimpi besar dalam hidup.

Sebaliknya bila saat ini Anda sedang tidak berada di Toxic Relationship yang positif bagi pasangan yang sudah menikah, ada beberapa langkah yang harus diambil.

1.Bicara dari hati ke hati

Kesibukan akan pekerjaan dan urusan rumah tangga kerap menjadi pemicu timbulnya relasi yang tidak harmonis. Semua berdalih sibuk dengan kegiatan rutinitas yang dilakukan setiap harinya. Sebagai pasangan, harus ada Couple Time yang diagendakan, bisa satu atau dua minggu sekali. Untuk apa? Untuk terus mengkomunikasikan keinginan pasangan. Sepertinya hal yang remeh tetapi bila dilihat manfaatnya maka sangat luar biasa dampaknya. Sangat positif.

2. Lakukan komunikasi dua arah

Ketika Anda mampu berbicara dari hati ke hati dengan pasangan tentang keinginan maka Anda dan pasangan sudah mampu melakukan komunikasi dua arah yang baik. Sebuah pasangan kerap merasa memiliki relasi yang hambar setelah belasan tahun menikah. Kalau ditanyakan pada beberapa pasangan yang merasakan hal ini, kebanyakan dari mereka tidak memiliki komunikasi dua arah yang baik. 

Padahal, sebagai pasangan yang sudah lama menikah seharusnya komunikasi dua arah ini sudah sampai di tahap komunikasi yang sudah sangat baik. Tetapi faktanya berbicara lain. Jadi, silahkan Anda melakukan introspeksi diri untuk dapat memperbaiki komunikasi dua arah yang lebih baik dan terus baik.

3. Tunjukkan antusiasme dan dukungan

Toxic Relationship yang dapat dirasakan oleh kedua belah pihak biasanya didasarkan atas komitmen untuk terus mendukung pilihan pasangan. Passion yang dicintai oleh pasangan. Itu semud ditunjukkan dari antusiasme dan dukungan. Dengan demikian Toxic Relationship positif ini akan selalu ada dalam relasi Anda.

4. Jangan pernah menyerah untuk memperbaiki relasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun