Mohon tunggu...
Andreas Pasolympia
Andreas Pasolympia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Happiness Coach | Mindfulness | Communication | Human Development

Founder InnerPeace.id dan SangPemenang.com. Sejak usia 10 tahun mempelajari berbagai keilmuan Bathin Manusia. Memiliki berbagai sertifikasi kompetensi di bidang keilmuan barat seperti Hipnoterapi, Komunikasi, NLP, dan lain sebagainya. Serta juga mendalami berbagai keilmuan timur seperti Meditasi dan Ayurveda, dari berbagai guru di Tibet, India, dan Indonesia. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada dua website diatas. Demikian dapat dikatakan bahwa Andreas adalah penggiat Keilmuan Bathin dan Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Membuat Pikiran dan Batin Tenang Melalui Pernapasan: Perspektif dari Timur dan Barat

15 Maret 2023   19:11 Diperbarui: 15 Maret 2023   19:13 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saat kita merasa tegang atau stres, sering kali kita mengabaikan napas kita. Namun, menghirup dan menghembuskan napas secara teratur dan menyadari napas kita dapat membantu mengurangi ketegangan dan stres dalam tubuh dan pikiran kita. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya memperhatikan napas dan membuat pikiran dan bathin tenang melalui pendekatan yang berasal dari Timur dan Barat.

Pendekatan dari Timur

Pendekatan dari Timur mengajarkan kita untuk memperhatikan dan mengamati napas sebagai alat untuk memperdalam kesadaran kita dan mengurangi stres. Teknik pernapasan ini telahSaat kita merasa tegang atau stres, sering kali kita mengabaikan napas kita. Namun, menghirup dan menghembuskan napas secara teratur dan menyadari napas kita dapat membantu mengurangi ketegangan dan stres dalam tubuh dan pikiran kita. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya memperhatikan napas dan membuat pikiran dan bathin tenang melalui pendekatan yang berasal dari Timur dan Barat. digunakan selama ribuan tahun dalam praktik meditasi, yoga, dan qigong.

Dalam tradisi Zen, pernapasan disebut sebagai "hara," yang berarti "pusat energi," dan ditekankan sebagai cara untuk menstabilkan dan memusatkan pikiran. Dalam tradisi Yoga, pernapasan disebut sebagai "pranayama," yang merupakan teknik untuk memperkuat dan memperdalam napas kita. Sedangkan dalam Qigong, pernapasan disebut sebagai "qi" atau "chi," yang merupakan energi vital yang bergerak melalui tubuh dan mempengaruhi kesehatan dan keseimbangan kita.

Dalam semua tradisi ini, pernapasan dianggap sebagai cara untuk menghubungkan tubuh dan pikiran kita, mengurangi ketegangan, dan meningkatkan kesadaran kita. Dengan pernapasan yang disadari dan teratur, kita dapat meredakan stres dan merasakan ketenangan dan kebahagiaan.

Pendekatan dari Barat

Pendekatan dari Barat juga mengakui pentingnya pernapasan dalam mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan. Teknik pernapasan di Barat sering digunakan dalam terapi, seperti terapi kognitif perilaku, terapi psikodinamik, dan terapi kelompok. Terapis menggunakan pernapasan sebagai cara untuk membantu klien mengelola emosi, mengurangi stres, dan meningkatkan kesadaran diri mereka.

Selain terapi, pernapasan juga digunakan dalam olahraga dan kebugaran. Atlet menggunakan teknik pernapasan untuk meningkatkan performa mereka. Dalam latihan yoga dan pilates, pernapasan dianggap sebagai cara untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh dan memperkuat inti tubuh.

Contoh dan Ilustrasi

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menggunakan pernapasan sebagai cara untuk mengatasi stres dan meningkatkan kesehatan kita. Ketika kita merasa tegang saat mengerjakan tugas yang sulit atau ketika kita merasa marah atau sedih, kita dapat mengambil napas dalam-dalam beberapa kali dan merasakan napas kita. Ini akan membantu mengurangi ketegangan dan memberikan waktu untuk memproses emosi kita dengan lebih baik.

Kita juga dapat memperhatikan pernapasan kita saat melakukan kegiatan fisik, seperti berlari atau berjalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun