Ada banyak inovasi yang tercipta dengan adanya kemajuan teknologi yang pesat, terutama pasca pandemi lalu. Ketika PPKM diberlakukan, orang lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk bekerja dari rumah (WFH) atau harus tetap berdim di rumah.Â
Kebijakan ini meningkatkan transaksi secara digital dengan menggunakan smarphone. Orang mulai terbiasa berbelanja dan beraktivitas dengan secara online. Kebiasaan ini akhirnya merambah menjadi budaya yang menggeser perilaku masyarakat. Banyak yang merasakan manfaat ketika interaksi dapat dilakukan secara digital karena interaksi menjadi lebih mudah dan cepat.
Tak ketinggalan, kepolisian pun menggunakan aplikasi untuk membantu pemohon yang ingin membuat atau memperpanjang SIM. Diantara persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon adalah lulus test kesehatan mental. Kini test tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan smartphone dengan menginstall aplikasi Mentalku dari PlayStore.
Inovasi teknologi ini sangat membantu pemohon yang sekarang tidak perlu lagi datang ke Satpas dan mengantri untuk ikut test psikologi. Setelah registrasi data diri dan dokumen digital yang disyaratkan, pemohon tinggal klik fitur Test Psikologi.
Ada 30 pertanyaan yang harus dijawab oleh pemohon yang apabila lulus akan muncul QR code yang kemudian dapat dibawa ke Satpas untuk ditunjukkan kepada petugas. Tentunya ini merupakan solusi yang efektif dan efisien. Namun karena tergolong aplikasi baru, masih ada beberapa fitur yang belum ada tampilannya dan ada kendala teknis saat melakukan scanning.Â
Selebihnya, pengguna sudah dapat menggunakan aplikasi Mentalku ini dengan mudah tanpa batas ruang dan waktu.
Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi memang membawa manfaat yang besar bagi masyarakat, jika digunakan dengan baik dan benar.Â
Mentalku akan diluncurkan di salah satu universitas Islam swasta terbaik di Jakarta, Universitas Al-Azhar Indonesia.
Acara ini merupakan ajang sosialisasi mengenai keselamatan berkendara di jalan raya untuk mengurangi angka kecelakaan, serta membangun awareness terhadap pentingnya peran tes psikologi sebagai syarat pembuatan SIM untuk menjaga keselamatan berkendara.
Peserta yang diundang untuk hadir diantaranya 300 siswa/i SMA sederajat di wilayah Jabodetabek (dengan usia minimal 17 tahun) dan komunitas riders di Indonesia (Bikers Indonesia, Anak Muda Pecinta Mobil Klasik, perwakilan komunitas ojek online).