Pengembangan sumber daya manusia (SDM) memainkan peran sentral dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan suatu daerah. SDM yang unggul bukan hanya merupakan aset individu, tetapi juga pondasi utama bagi pembangunan wilayah secara menyeluruh. Melalui SDM yang berkualitas, daerah memiliki potensi untuk tumbuh dan bersaing di kancah nasional maupun global. Oleh karena itu, perhatian yang serius terhadap pengembangan SDM menjadi sebuah keharusan, terutama bagi pemerintah daerah yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap masyarakat setempat.
Namun, meskipun pengembangan SDM telah diakui sebagai salah satu faktor kunci dalam pembangunan, masih banyak pemerintah daerah yang kurang memberikan perhatian yang memadai. Penelitian yang dilakukan oleh Sony Eko Adisaputro (2020) dan Pajriah (2018) menyoroti bahwa pengembangan SDM dapat membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Namun, kurangnya program-program khusus yang difokuskan pada pengembangan SDM masih menjadi masalah utama di banyak daerah.
Salah satu contoh konkret dari ketidakseriusan ini terlihat dari minimnya program pengembangan SDM di tingkat daerah, baik yang ditujukan untuk masyarakat umum maupun aparatur sipil negara (ASN). Padahal, SDM yang terlatih dan berpotensi dapat memberikan kontribusi besar bagi berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga infrastruktur. Jika pemerintah daerah tidak mengambil langkah konkret, maka potensi ini akan sia-sia.
Pemerintah pusat sendiri sebenarnya sudah memberikan dukungan yang cukup besar melalui berbagai program beasiswa dan bantuan sosial pendidikan. Sebagai contoh, menurut laporan CNN Indonesia pada 2023, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran sebesar 35,94 triliun rupiah untuk program beasiswa dan bantuan pendidikan (https://www.cnnindonesia.com/12/10/2023). Anggaran ini dirancang untuk mendukung pengembangan SDM di seluruh Indonesia. Sayangnya, banyak daerah yang belum sepenuhnya memanfaatkan dana ini secara optimal.
Kenyataan ini menjadi sorotan utama bagi para calon kepala daerah. Di tengah persiapan pemilihan kepala daerah, Maulana et al. (2023) menekankan pentingnya pengembangan SDM sebagai program unggulan yang harus diperjuangkan oleh setiap calon. Ini bukan hanya janji kampanye, tetapi menjadi wujud nyata komitmen calon kepala daerah untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakatnya.
Salah satu strategi yang bisa diterapkan oleh calon kepala daerah adalah mengarahkan setiap unit pemerintahan di bawahnya melalui program kerja untuk mengalokasikan sumber daya, baik tenaga maupun dana, demi mendukung pendidikan lanjutan.Â
Sebagai contoh, dalam setiap program yang dimiliki oleh masing-masing instansi, sebagian dana dari kegiatan dapat ditabung untuk keperluan pendaftaran beasiswa. Selain itu, pemerintah daerah juga bisa memfasilitasi ASN yang berpotensi memajukan daerah dengan mempermudah penerbitan surat tugas belajar.Â
Langkah-langkah ini tidak akan membebani APBD. Misalnya, di sektor pendidikan, dana dari program BOS atau komite sekolah dapat dialokasikan untuk mendukung tenaga pengajar (ASN/ Non ASN) mengikuti seleksi beasiswa/ pelatihan berkelanjutan guna meningkatkan profesionalisme dan kompetensi mereka. Dan itu menurut saya, harus ada itu.Â
Penganggaran untuk program pengembangan profesi berkelanjutan seperti ini tidak hanya bermanfaat bagi para tenaga pengajar, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan di daerah ini.Â
Pendidikan yang berkualitas pada akhirnya akan menciptakan SDM yang unggul, yang dapat menggerakkan berbagai sektor pembangunan di daerah. Dengan demikian, daerah tersebut dapat lebih cepat berkembang secara holistik.