Mohon tunggu...
hindun_an
hindun_an Mohon Tunggu... Guru - hindunmaisaroh.blogspot.com/

Karena dari hal terkecil itu kita belajar dan Doa orang tua yang menjadi senjata kita dalam melangkah 😊😊 A_N https://hindunmaisaroh.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dia Sahabatku

19 November 2019   12:44 Diperbarui: 19 November 2019   12:56 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Di kehidupan yang kini sudah serba modern, banyak orang yang sibuk dengan kepentingannya sendiri. Aku rindu bermain bersama, bercerita dari masalah percintaan dan pelajaran yang sering ku bicarakan bersama. Kini jarak yang jauh sulit untuk kita bertemu. 

Tapi aku salalu merasa kamu dekat dengan aku, walaupun kita berkomunikasi lewat pesan online. Yahh, sudah zamannya memang segala sesuatu tidak harus dibicarakan secara langsung. Dapat bercerita melalui pesan singkat di satu aplikasi saja sudah membuat hati lega atas segala cerita yang saat ini kutemui.

Sahabat menurutku lebih dari saudara, karena dengan dia aku bisa bercerita banyak, tanpa memikirkan dia akan membocorkan atau tidak ceritaku. Karena aku yakin dia akan memberiku solusi bukan malah melebarkan cerita kesana kemari. 

Aku merasa sahabat adalah saudara yang dipertemukan Allah saat kita sudah beranjak besar. Kalau kita sudah berteman dari kecil dengan dia, bisa jadi ketika besar kita akan berpisah dan belum tentu masih saling berkomunikasi, tapi lain lagi ketika kita sudah beranjak besar dan dewasa, kita akan banyak memiliki cerita dan kenangan bersama, sampai dipisahkan jarakpun aku masih merasa kamu sahabatku.

Sahabat tidak melulu dia yang selalu menuruti apa kemauan kita, aku merasa ketika aku salah langkah dan dia mau menunjukkan dan memberi solusi agar aku lebih baik. " Kamu gak seharusnya bingung melulu atas keputusan yang kamu ambil", karena pasti Allah sudah mengatur segala rencana yang lebih baik". 

Sering aku mendengar ucapan itu dari sahabatku, karena ketika kita menghadapi sebuah masalah yang harus ditentukan dengan suatu keputusan. Aku tidak yakin akan bisa mengambil keputusan itu sendiri. Karena pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagiku hal yang tidak mudah.

Sahabat dia yang saling mengerti, tidak hanya pada satu pihak yang selalu ingin dimengerti. Alangkah egoisnya kita ketika diantara banyak teman dan sahabat, kita berprinsip mereka harus mengerti aku, tapi kadang kita tidak bisa mengerti mereka. Saling bertoleransi itu kunci utama dalam persahabatan. Tidak melulu saling meninggikan atau merendahkan, tapi saling support untuk hal yang akan dilakukan. 

Sahabat bukan dia yang selalu on chating ketika kita jarak jauh, tapi dia akan selalu menempatkan waktu berdasarkan topik pembicaraan yang berlangsung. Dimulai dari cerita keluarga, percintaan, karir. So, jangan berhenti untuk saling mengerti antara satu sama lain, karena mereka adalah saudara yang dipertemukan Allah untuk kita, walaupun tak seibu dan seayah.

Salam rindu sahabat A_N.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun