Mohon tunggu...
hindun_an
hindun_an Mohon Tunggu... Guru - hindunmaisaroh.blogspot.com/

Karena dari hal terkecil itu kita belajar dan Doa orang tua yang menjadi senjata kita dalam melangkah 😊😊 A_N https://hindunmaisaroh.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Hidup Berkelompok

7 Oktober 2017   16:11 Diperbarui: 7 Oktober 2017   16:31 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hidup memang tidak pernah akan sendiri, terkecuali kelak nanti sudah kembali kepada sang pencipta, karena manusia adalah mahkluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, manusia akan membutuhkan bantuan dari orang lain. Ketika manusia merasa hidup senditi mungkin ketika itu sedang diterpa masalah atau kekacauan yang ada pada dirinya.

Namun kini sering saya temui, ketika kita hidup bersama yang dalam hal ini saya istilahkan dalam berkelompok, banyak manusia yang menganggap dirinya yang terbaik dan mengabaikan orang-orang yang berada disekelilingnya, namun istitilah itu hanya pandangaa subjektif seseorang saja, karena ketika masing-masing manusia mau menyadari bahwa  saya mampu untuk menggapai mimpi, saya mampu untuk melaksanakan itu mungkin istilah "saya yang terbaik akan hilang". 

Mengapa saya mengatakan demikian?..Fitrahnya manusia adalah mahkluk Allah SWT yang penuh dengan nafsu dan keinginan dengan segala kekurangannya, ketika manusia tidak memiliki keinginan dan nafsu, mungkin dia bukan manusia biasa. Karena bagaimanapun manusia adalah mahkluk yang penuh dengan keegoisan masing2.

Jadi ketika kita menemui tipe manusia yang menganggap dirinya sanggup melaksanakan, dia sanggup menggapai mulailah untuk berfikir bahwasannya itu sebagai motivasimu untuk bisa melakukannya juga, namun bukan hanya karena keinginan, namun kerja keras dan latihan yang kamu dapat melaksanakan itu semua, jangan terlalu suka membuat kesimpulan kepada orang lain tentang hal yang negatif, kembalikanlah hal negatif itu kepada diri kita sendiri, dan kita akan banyak istighfar dan dapat memotivasi kita agar tidak menjadi seorang yang seperti iti.

Setiap perjalanan hidup seseorang itu berbeda, jangan sampai kita menilai kehidupan kita dirasakan oleh kehidupan irang lain, terus bersyukur dengan aoa yang diberikan sang pencipta. Karena ketika kita merasa cukup dengan keadaan yang sekarang kita miliki insyaAllah segala kegiatan segala rencana yang akan a laksanakan akan terasa nikmat dan berkah.

Happy saturday

Salam rindu a_n

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun