Akhir bulan Januari 2023 ini akan ada empat musisi senior yang bakal melakukan tur konser yang bertajuk "Semua jadi satu". Awalnya direncanakan hanya menyambang 5 kota besar di Indonesia, yakni : Makassar, Medan, Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung. Namun memperhatikan animo para fans keempat artis legendaris ini, akhirnya lokasi yang dikunjungi pun bertambah menjadi 20 kota, dimulai per 25 Januari 2023. Nah, dalam kesempatan artikel kali ini penulis tertarik untuk mengupas salahsatu penyanyi yang ikut tur konser tersebut. Bukan Fariz RM, Deddy Dhukun, maupun Vina Panduwinata, melainkan : Mus Mujiono.
Nono, demikian panggilan akrab beliau, merupakan musisi jazz yang lahir pada tanggal 16 Maret 1960. Publik lebih mengenalnya sebagai solois dan gitaris yang handal, padahal adik dari Mus Mulyadi ini termasuk multi talenta di bidang musik, karena yang bersangkutan juga menguasai alat musik lainnya, seperti drum, keyboard, sampai saksofon.
Besar dalam keluarga musisi keroncong, justru jalan hidup bermusiknya ada di aliran jazz. Sempat belajar pada Jun Sen, gitaris jazz asal Surabaya yang seangkatan dengan Bubi Chen, Mus Mujiono tertarik dengan dengan teknik scating yang dipopulerkan musisi asal Amerika, yaitu : George Benson. Buat yang belum paham apa itu scating, sederhananya itu merupakan gaya vokal bernyanyi dengan mengikuti ritme permainan alat musik.
Mus Mujiono pernah tergabung sebagai gitaris dalam grup band bernama Funk Section yang beranggotakan Glenn Fredly ( vocal ), Inang Masalo ( drum ), Yance Manusama ( bass ), Eka Bhakti dan Irvan Chesmala ( keyboard ). Ada 2 hits yang sempat melambungkan nama band ini di blantika musik tanah air, yakni : "Terpesona" ( ada versi daur ulangnya yang dibawakan Glenn Fredly dan Audy Item pada tahun 2002 ) dan "Pantai cinta". Pada tahun 2004, bersama grup Cannizaro merilis lagu "Seperti dulu" dengan bintang tamu Trie Utami.Â
Selain dalam format band, Mus Mujiono juga sempat berkolaborasi dengan banyak musisi diantaranya : 7 Bintang ( bareng Deddy Dhukun, Dian Pramana Putra -- namun di album kedua, posisinya digantikan oleh Fariz RM, Jopie Latul, Trie Utami, Atiek CB, & Malyda ) di kisaran penghujung tahun 80an yang merilis hits singel seperti : "Jalan Masih Panjang" dan "Jangan Menambah Dosa".
"Pecahan" dari grup 7 Bintang tersebut diatas ini sempat menelurkan 2 tim baru. Dari varian wanita, lahir Rumpies ( beranggotakan Trie Utami, Atiek CB, Malyda, ditambah dengan Vina Panduwinata ) yang sukses mempopulerkan singel "Nurlela". Sedangkan pada varian prianya muncul trio Katigas ( singkatan dari " Kami Tiga Sahabat" ) yang personelnya terdiri dari : Mus Mujiono, Deddy Dhukun, dan Jopie Latul di tahun 1989.Â
Masih banyak sebenarnya kiprah Mus Mujiono di blantika musik tanah air untuk dituliskan disini, jadi sementara dicukupkan segini dulu. Berikut 7 tembang solo Mus Mujiono pilihan penulis yang tergolong populer khususnya di era 80-90anan. Seperti biasa, disusun in alphabetical order. Selamat menikmati.
Â
Â
Arti kehidupan ( 1998 )