Lalu apa yang dimaksud dengan disiplin?
Apakah disiplin itu lurus, kompak dan seragam dalam satu barisan?
Apakah disiplin itu lugas bersikap?
Apakah disiplin itu adalah kecermatan mengatur waktu?
Apakah disiplin itu kedewasaan?
Ya dan tidak. Ya, karena disiplin menjadi landasan pikiran bagi semua aksi yang baru disebut di atas, agar bisa menjadi nyata dalam keseharian. Tidak, karena disiplin cakupannya lebih dalam dan luas dari itu semua.
Kalau boleh berontologi sedikit mengenai apakah disiplin itu, maka boleh dikatakan kalau wujud disiplin itu akan bergantung pada medium di sekelilingnya, yaitu lingkungan. Ia bergantung dan menyesuaikan pada lingkungan mana disiplin itu menjadi kebutuhan. Jadi wujudnya tidak pernah tunggal.
Dalam hal PSBB atau pelonggarannya, disiplin dengan medium kebebasan atau mobilitas orang. Pendeknya, wujud disiplin akan berurusan dengan bagaimana orang seharusnya menggauli kebebasan.
Maka, kalau diungkapkan secara verbal kira-kira begini, "disiplin merupakan kebebasan dari campur tangan orang lain bagi setiap individu untuk bebas mengatur/ membatasi kebebasan diri sendiri, agar jangan sampai orang lain merasa bebas dan perlu untuk ikut mengatur/ membatasi."
Terdengar rumit, tapi sesungguhnya sederhana.
Sebagai contoh kasus, bisa diambil perilaku pengendara pada lampu lalu-lintas. (Kebanyakan) pengendara akan berhenti bila lampu menyala merah, termasuk bila tidak ada petugas polisi di tempat atau kamera pengawas. Atau paling tidak (kebanyakan) akan merasa ragu untuk menerobos.