Mohon tunggu...
Matrimony Lesmana
Matrimony Lesmana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Tukang Sosiologi Budaya

dengan ikhlas dan senang hati menyerukan bahwa perbedaan sosial budaya sama sekali bukan alasan pemisahan masyarakat;

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pribumi, Motif Sosial Politik di Balik Makna Kata

23 Januari 2020   09:00 Diperbarui: 29 Januari 2020   16:42 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun setelah ketiga kemungkinan tata bahasa ini didikusikan bersama dengan Prof. Dr. Robert Zydenbos, Jurusan Philologi Asia Selatan - Universitas Munchen, kemungkinan (1) sangat kecil penggunaannya. Karena gabungan komposita dengan akar kata kerja sangat tidak lazim.

Demikian juga kemungkinan (2); memang susunan dari persona dari |pR| yaitu |priya| terbalik, karena susunannya bukan DM (diterangkan-menerangkan) melainkan MD. Jadi komposita dengan |priya| harusnya |bumi|pri(ya)|.

Dengan demikian kemungkinan (1) dan (2) dapat dikatakan gugur. Tinggal sisanya, dan memang lebih logis, kemungkinan (3) yaitu |pari|. Sebagai prefiks, |pari| memang sering dipasangkan untuk memodifikasi makna kata di belakangnya.

Hingga di sini simpan dulu kemungkinan (3) untuk kemudian dipasangkan dengan kata berikutnya, yaitu kata |bumi|.

Dalam bahasa Jawa Kuna, sama seperti bahasa Sanskerta, ditulis sebagai |bhUmi| artinya sama, bumi, dunia atau tanah; earth, soil atau ground menurut kamus Sanskerta. Makna kata ini bahkan artinya juga mencakup territory dan country.

Tidak banyak yang mesti dijelaskan. Makna kata ini adalah bumi atau tanah, baik di bahasa Jawa Kuna, bahasa Sanskerta maupun bahasa Indonesia.

Dua kata ini |pari| dan |bhUmi| menjadi kata majemuk setelah digabungkan. Kemungkinan terserap ke dalam bahasa Indonesia setelah melalui proses 'salah ucap' atau 'tertelan' menjadi |pribumi|.

Bila istilah ini ditafsirkan menurut tata bahasa Sanskerta dilengkapi dengan makna dari bahasa Jawa Kuna, kurang lebih bermakna sebagai berikut:

'warga kampung/ daerah sekitar (setempat)'

Kata |pribumi| murni khazanah bahasa Indonesia, walau dibentuk dari kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta atau bahasa Jawa Kuna.

Hal ini dipastikan melalui kenyataan, bahwa tidak ditemukan kata majemuk |pribumi| di dalam kamus Sanskerta dan Jawa Kuna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun