Mohon tunggu...
Himma Ulya
Himma Ulya Mohon Tunggu... -

sedang belajar menulis :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Garis Batas

21 Mei 2013   15:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:14 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

namun.. disitu aku belajar mengenai nasionalisme yang slalu didengungkan..

melihat birokrat serta tetek bengek permaslahan negaraku yang sudah akut tertimpa masalah "KORUPSI" yang meraja lela, kadang membuatku membenci negaraku sendiri

hingga aq mendapat pepatah yang sangat berharga dari turkmenistan

" barang siapa meninggalkan negerinya akan menangis tujuh tahun

barang siapa yang meninggalkan sukunya menangis seumur hidup"

sebenarnya aq tak membenci negaraku..

orang bilang negaraku adalah negara yang sangat indah, kaya dan makmur (salah satu pandangan dari kawan afrika)

tapi melihat birokrat yang seperti itu. tiba-tiba kebanggaanku hancur berkeping-keping

negaraku terkenal dengan " jawara korupsi internasional"
huh... persaan yang dilematis!!!
aq cinta negeriku tapi aku benci birokrat yang serba ruwet!!!

yah.... semoga saja negaraku menjadi negara yang didengungkan oleh kerajaan terdahulu "...... loh jinawi "
semoga......

dan kapankan harus menunggu?
apakah benar rasa nasionalisme tinggi tumbuh ketika berada diluar negeri? ato malah  terseret dengan budaya asing, dan menjadi kacang yang lupa kulit?
entahlah..........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun