Mohon tunggu...
Himmatul Makhrutsah
Himmatul Makhrutsah Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru TK yang sedang terus belajar

Saya Guru PAUD yang senang berkomunitas dengan par guru dan juga para muslimah, senang berbagi ilmu, dan sharing pengalaman positif. Saya sangat menyukai essai tentang kesehatan mental, cinta, hubungan, pengembangan diri dan tentang pembelajaran anak PAUD.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru PAUD yang menginspirasi

19 Mei 2024   21:10 Diperbarui: 19 Mei 2024   21:15 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Profesi guru PAUD bagi sebagian orang merupakan profesi yang tidak terlalu keren. Eits..guru PAUD jangan marah dulu, ini ada alasannya. Salah seorang teman saya yang punya profesi guru PAUD pernah ditanya tukang parkir, “pekerjaannya apa mba?”, “saya guru TK pak”, jawab teman saya. Kemudian tukang parkir ini  berkomentar “Ooo..yang gaweane (pekerjaannya) keplok-keplok (tepuk tangan) kae?”. Teman saya diam saja, mungkin dia tidak berkenan tapi dia tidak mengungkapkannya. Saya sih ketawa saja saat teman saya bercerita. Memang ada anggapan menjadi guru PAUD ini lebih mudah daripada guru SD, SMP atau SMA, tapi ini tidak menurut saya. Karena menjadi guru PAUD ini gampang-gampang susah. Kenapa gampang? Karena mungkin yang dibina masih anak-anak yang masih lemah (secara fisik) dan lebih mudah dibujuk/ daiarahkan. Susahnya adalah anak-anak belum bisa menyelesaikan masalah dengan bicara, kadang hanya menangis atau marah saat dia menginginkan atau tidak menginginkan sesuatu.

Terlepas dari keren atau tidak keren, mudah atau gampang, saya lebih tertarik membahas tentang guru PAUD yang menginspirasi. Saya teringat kisah Imam Abu hanifah seorang ulama besar di zamannya. Saat itu, Imam Abu hanifah sedang mengajar, lewatlah seorang anak yang membawa dagangan ibunya, untuk dijajakan. Anak ini cerdas, jadi hanya dengan mendengar Sang imam bicara saja, anak itu bisa mengulangi semua pelajaran dari sang imam. Kemudian sang imam meminta anak itu untuk duduk dan belajar. Namun apa yang terjadi? Ibu dari sang anak tadi menemui sang imam dan berkata, “Wahai syaikh, jika anak ku belajar padamu, maka jualanku tidak ada yang menjajakan dan kami tidak punya uang untuk membeli makanan”

Berkatalah imam Abu hanifah kepada ibu tersebut “ Berapa uang yang diperoleh anak itu selama dia berjualan?” ibu sang anak menyebutkan nominal dan sang Imam memberikan sejumlah uang kepada sang ibu sambil mengatakan “ ini uang anggaplah hasil jualan anakmu, dan biarkan anakmu duduk disini untuk belajar”. Tidak puas dengan perkataan sang guru, ibu dari anak itu bertanya lagi “ Wahai syaikh, jika anakku belajar padamu, apa yang akan dia dapatkan?”. Imam Abu Hanifah menjawab “ anakmu ini akan makan faludzaj yang dilumuri dengan selai kacang kenari” . Ini adalah sejenis manisan yang lezat yang hanya orang kaya raya yang bisa memakannya. Nama anak itu adalah Abu yusuf, yang kelak menjadi imam besar.

40 tahun setelah itu, Abu yusuf diberikan makanan oleh Khalifah Harun Ar rasyid dan saat memakannya, dia menangis, dia teringat perkataan dari guru yang sangat dicintainya, Imam Abu Hanifah. Kisah sang imam ini sangat menginspirasi untuk saya. Dan inilah yang membuat saya bangga menjadi guru, walau saya hanya guru PAUD. Walu guru Paud juga tidak  bisa dibandingkan dengan Imam Abu hanifah. Namun dalam hati, saya ingin guru PAUD menjadi guru yang menginspirasi bagi murid-muridnya.

Berikut beberapa tips menjadi guru PAUD yang menginspirasi:

  • Niatkan mengajar karena Allah, tugas kita guru hanyalah menyampaikan ilmu, masalah ilmu itu akan sampai atau tidak, murid kita paham atau tidak, itu mutlak kehendak Allah.
  • Persiapkan semua perangkat pembelajaran. Pahami STPPA (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak), pahami kurikulum yang dipakai saat ini, pahami capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, buat tema yang menarik, buat modul ajar/RPP yang menyenangkan dan dapat menstimulus semua aspek pemahanan. Gunakan semua alat/ sumber daya yang ada di lingkungan sekitar, masimalkan apa yang kita punya.
  • Punyalah selalu kegiatan pengaman, agar anak yang hari itu sedang bad mood, tantrum atau tidak mau berkegiatan, tetap nyaman berkegiatan dan tetap kondusif.
  • Mempunyai catatan awal tiap anak, tentang keluarga, kebiasaan, sehingga bisa menyajikan kegiatan yang dibutuhkan tiap anak
  • Lakukan asesmen harian dan catatalah perkembangan anak dari waktu ke waktu
  • Jika luang, rekamlah kegiatan belajar anak, kirimkan kepada orangtua, mereka pasti akan sangat senang, dan unggahlah di PMM (Platform Merdeka Mengajar) agar teman guru juga bisa melihat karya kita, dapat memberikan umpan balik, dan juga menjadi sumber inspirasi bagi guru yang lain.
  • Menghadirkan diri sepenuhnya (here and now), bayangkan tangan-tangan kecil murid kita inilah yang akan menggandeng kita ke syurga. Ingatlah bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan sekecil apapun amalan.
  • Pelajari cara bertanya pada anak, dan gunakan kalimat terbuka untuk memantik pendapat dan pengetahuannya (misal mengawali pertanyaan dengan “menurutmu”.
  • Selalu awali pembelajaran dengan berdoa, ice breaking, pembuka, diskusi ringan, menyepakati aturan main, barulah kegiatan, jangan lupa sebelum ditutup, bertanyalah perasaan anak hari ini, apakah senang atau sedih dan apa pelajaran yang didapatkan hari ini.
  • Sepekan sekali atau dua kali, siapkan kegiatan yang menstimulus motoric kasar, halus dan taktilnya juga hasil karya.
  • Banyak melihat ragam kegiatan PAUD yang menyenangkan misal dari facebook, Instagram, tik tok atau you tube. Pakailah prinsip ATM (Amati Tiru Modifikasi).
  • Bergabunglah dengan komunitas guru misal komunitas belajar, IGTK, Himpaudi, Guru penggerak, masuklah di WAG permainan PAUD yang menyenangkan, disana kita akan dibimbing oleh mentor yang berpengalaman.
  • Selalu open minded, perluas wawasan, anggaplah semua peristiwa sebagai pengalaman positif pada umumnya. Selalu bertanya pada guru yang lebih senior atau guru lain jika kurang paham tentang sesuatu. Jangan malu untuk selalu bertanya.
  • Perkuat spiritual dengan ibadah wajib dan sunnah, juga dzikrullah agar hati dan pikiran senantiasa Allah bimbing.
  • Selalu berpenampilan rapi, bersih dan wangi karena anak PAUD sangat suka modelling dari orang dewasa di sekitarnya.
  • Selalu rapikan Kembali kelas setelah belajar, selesai bermain.
  • Agendakan untuk home visit/ menjenguk anak murid misal setahun sekali anak murid mendapat jatah home visit, ini akan menguatkan hubungan antara orang tua dan guru.
  • Belajar ilmu parenting dan ilmu komunikasi sederhana agar bisa menyampaikan dengan baik perihal perkembangan anak murid kepada orangtuanya.
  • Jika ada kesempatan untuk ikut pelatihan pengembangan diri atau menjadi narasumber, ambil kesempatan itu agar cara pandang kita sebagai guru lebih baik lagi.
  • Perbanyak teman yang mempunyai tujuan yang sama agar hidup kita lebih bernas, ingat guru Bahagia maka murid juga Bahagia, kebahagiaan itu menular.

Demikian beberapa tips menjadi guru paud yang mengisnpiras, semoga kita semua menjadi guru yang Bahagia. Tulisan ini saya tutup dengan menyadur perkataan ibu elly risman “anak PAUD yang penting Bahagia, pintar itu urusan belakangan”. Saya sangat sepakat dengan pendapat ini. Dan saya juga sepakat dengan prinsip ini “ Murid tidak memerlukan guru yang sempurna, namun murid memerlukan guru yang Bahagia”. Apakah anda juga sepakat?

#belajarnulisbarengpakcah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun