Beberapa orang mungkin under estimate dengan profesi guru PAUD. Eits..yang merasa jadi guru PAUD tidak usah marah ya, karena saya pernah ketemu teman yang profesinya guru paud, dia ditanya sama tukang parkir, "kerjaannya apa mba?", teman saya menjawab "guru PAUD pak". Â
Pak parkir ini berkomentar " Ooo yang kerjaannya cuma tepuk-tepuk tangan itu ya?". Teman saya ini dalam hatinya kurang berkenan tapi ya dia diamkan saja, biar tidak jadi panjang. Saya sih ketawa saja waktu teman saya ini bercerita, pikir saya setiap orang berhak berpendapat.
Menjadi guru PAUD itu gampang-gampang susah lo. Terlihat gampang karena seperti hanya main-main dengan anal kecil. Susah nya ya itu, terkadang malah sulit memahami anak kecil yang belum  bisa mengungkapkan apa keinginan dan ketidak inginannya, belum  bisa banyak diajak bicara, juga punya energi yang berlebih yang tidak bisa diam, dan harus selalu kreatif menyajikan berbagai kegiatan yang menarik agar anak murid ini tidak bosan. Yang tidak kalah penting adalah juga bagaimana tetap menjaga kepercayaan orangtua yang telah menitipkan anaknya di sekolah kita.
Saya sharing beberapa tips mnenjadi guru PAUD yang menginspirasi berdasarkan obrolan saya dengan teman-teman guru PAUD:
1. Jika sudah jadi guru PAUD, cintailah profesi anda, berapapun gajinya, apapun tugasnya, cintailah, karena dengan mencintai pekerjaan kita akan lebih mudah kita bahagia dan belajar hal baru. Luruskan niat untuk mencari ridha Allah dan niatkan juga kita sedang menyiapkan manusia terbaik untuk memimpin Negara tercinta ini
2. Pahami semua tugas pokok fungsi sebagai guru. Pahami STPPA (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak), pahami kurikulum yang saat ini dipakai, persiapkan semua modul ajar/ RPP juga semua alat dan bahan yang sudah dirancang untuk pembelajaran esok hari.Â
3. Selalu berpenampilan menarik (rapi, bersih, wangi), jaga kelas tetap bersih dan rapi setelah berkegiatan, juga rapikan kembali semua peralatan pembelajaran di tempat semula.
4. Punya catatan awal tiap anak dan punya cataan perkembangan anak sehingga kita tau persis kemampuan anak murid dan bisa menyajikan pembelajaran yang mereka butuhkan. Belajarlah berbagai gaya belajar anak, kemudian catatlah dan kelompokkan anak murid ini sesuai dengan gaya belajarnya sehingga memudahkan kita menyajikan kegiatan yang menyenangkan untuk mereka.
5. Menggunakan sosial media, misalnya tik tok, instagram, facebook untuk mencari ragam kegiatan anak dan menyesuaikan dengan peralatan atau budaya di sekolah kita. Prinsip ATM harus kita lakukan (Amati, Tiru, Modofikasi).Â
6. Luangkan waktu untuk merekam kegiatan anak murid, hasil karya mereka, kirimkan kepada orangtua atau mengupload ke sosial media,bisa jadi akan menjadi inspirasi untuk guru lain.
7. Berkomunitaslah dengan para guru, misal dengan forum IGTK, Kominitas Belajar, Himpaudi, Guru penggerak, dll agar wawasa, pengetahuan dan pengalaman kita bertambah. jangan malu untuk bertanya pada rekan guru yang lebih senior atau berpengalaman.