Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, liburan semester ini tidak ada yang istimewa untuk direncakan. Meski demikian suasana hati terasa sangat istimewa bila liburan telah tiba, betapa tidak ! karena bagi kami yang selama ini  selalu  di kejar-kejar waktu dan pekerjaan seorang ibu juga seorang guru : menyiapkan sarapan dengan cepat, tanpa sajian yang beraneka rupa, segala macam tugas sekolah dan lain-lain, agar tanggung jawab bisa terselesaikan dengan tuntas.
Di setiap liburan selalu terjadi seperti air mengalir begitu saja, tidak ada suatu rencana yang matang. Suatu misal, liburan ke pantai kah atau ke taman rekreasi dan sebagainya. Â Meski begitu alhamdulillah saya lihat masih tetap ada keceriaan dan kebahagiaan yang terpancar di wajah keluargaku. " bersyukur " itu yang selalu kutegaskan pada keluargaku.
Seperti dalam Q.S. Ibrahim : 7 yang selalu mengingatkanku " Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat".
Mengawali liburan semester tahun ini yang tak kusangka, pada tanggal 23 desember 2019 di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya ada suatu acara PROGRAM JATIM BERKAH. Suatu acara  pemberian Tunjangan Kehormatan kepada 4000 Hafidz dan Hafidzah, dan saya masuk dari salah satunya.
Kesan mendalam untaian kalimat Bu Khofifah  : " Apa yang sudah dimiliki ilmu panjenengan yaitu ilmu Al Qur'an, mohon untuk diajarkan pada santri panjenengan, pada masyarakat, lingkungan seluruh warga bangsa". Dengan itu termotivasi tuk tidak lelah dalam berjuang pun jaga amanah meski ada sedikit beban berat.
Beban berat terasa ringan bila mengingat  Hadits Tentang Keutamaan Mempelajari Al-Quran yaitu : Dari Usman bin Affan r.a. ia berkata, Rasullah Saw. bersabda: "orang terbaik dari kamu ialah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya". (HR al-Bukhari)
Di hari berikutnya tanggal 26 Desember 2019 dengan tiba-tiba kakak aku mengajak untuk mengantarkan kemanten atau bahasa jawa iring-iring manten ke Magetan.
Sepulangnya serombongan menuju ke Telaga Sarangan," rugi bila tidak mampir karena hanya 30 menit sudah nyampai ", kata kakak saya. Perjalanan selama 30 menit meskipun jalan berliku naik turun tak terasa karena disuguhi pemandangan alam bebas yang dikelilingi oleh perbukitan gunung Lawu disertai hamparan berbagai tanaman sayuran dan  kebun strawberry.
Untuk sesaat menikmati indahnya Telaga pakai speedboat yang disewakan juga melihat orang-orang menunggangi kuda, maklum sudah stw alias setengah tua, jadi cuma melihat saja.
Hari-hari berikutnya aku menikmati liburan dengan  bisa melaksanakan tugas seorang ibu dengan santai. Bisa memenuhi tuntutan dan kebutuhan sehari-hari keluarga dengan riang. Bisa membantu berbagai kebutuhan para pekerja di ladang, kadang menemani  suami ke ladang , meski hanya duduk-duduk sesekali ikut-ikut cabut rumput dengan menikmati sedikit sengatan matahari dengan semilir angin sejukkan hati.
Kepanjen, 31 Desember 2019
Himmatul Ulya