Jogja, 2018Â
Semua itu bermula ketika, aku menjadi santri empat di sebuah organisasi berbau ORMAS yang bisa dimasuki lintas kampus hanya pada tahunku. Benar-benar salahku tertarik lebih dulu kepadamu. Berdalih ingin mendirikan organisasi yang sama di kampusku. Tentu awalnya aku datang men-chating untuk menyapa kemudian menyampaikan maksud ingin mendirikan organisasi yang mas tekuni di kampusku. Dari situ, kita memulai chating randoom. Lama-lama dalihku akhirnya katahuan juga.
Aku tidak tau akan serumit itu mencintai seorang aktifis. Diitari banyak wanita sedikit banyak membuatku cemburu juga. Terus chating meski tidak setiap hari memberikan rasa 'ada' yang lain yang sampai saat ini aku gagal menjabarkannya.
Terus menjadi teman nyatanya membuatku murung, sepertinya aku membutuhkan validasi. Dari chating yang kamu kirim sepertinya enggan lebih, begitu aku menyimpulkannya. Mulai menjauhkan diri, menjaga jarak atau malu karena jual mahal? Entah bagaimana.
Jaga jarak, jarang chating dua tiga minggu malah membuatku rindu, tapi sudahlah di usia yang tidak lagi muda tak kunjung diberi validasi rasanya sia-sia. Namun lagi-lagi bagiku ini sangat rumit. Beberapa kali aku terlena juga.
Semarang, Mei 2021
Plotwish, ternyata teman karibku saat dibangku SMP juga menyukaimu, dia mengutarakan kekagumannya padamu. Sekaligus menceritakan isi chating-an kalian berdua. Diruang tamu kamar kos ketika aku bermain kesana, bahagianya ia ketika bercerita akan menjadikanmu pasien giginya. Ia mendekatimu dengan cara elegan, dari sini aku kalah lagi. Kala itu, mau bagaimana lagi aku tidak cukup sanggup memberitahunya bahwa kita menyukai orang yang sama.Â
Terkesan cerita anak SMA. Tapi ketahuilah, sahabatku dan aku sejak SMP menyukai orang yang sama. Terjadi lagi di bangku kuliah menyukai mas-mas aktifis yang dikagumi banyak orang. Tak terbayangkan di beda letak geografipun kita bertemu dengan orang yang sama. Mereka dipertemukan karena organisasi ini pula.
Aku sungguh tidak ingin menyakiti siapapun dan kejadian yang lalu jangan terulang kembali. Aku memutuskan untuk mengundurkan diri dari subjek menggilaimu. Membiarkan kalian berdua menyenangkan hati satu sama lain. Tidak mencampuri hubungan orang lain, akan lebih baik bukan?
Nyatanya tidak semudah itu, teman karibku si anak Semarang memutuskan untuk tidak lagi menyukaimu, ia mengungkapkan kekecewaannya karena ternyata kamu masih menyukai mantan kekasihmu.