Mohon tunggu...
himma aulia
himma aulia Mohon Tunggu... Penulis - Student at Airlangga University

Researcher

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pengobatan Tradisional Terhadap Kesehatan Masyarakat

22 September 2024   19:28 Diperbarui: 22 September 2024   19:43 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengobatan tradisional sering kali dikenal dengan istilah "jamu" yang terbuat dari bahan alami seperti tanaman obat. Kecenderungan gaya hidup "back to nature" menyebabkan pengobatan tradisional cenderung meningkat. Kemudian pelayanan kesehatan tradisional merupakan pengobatan atau perawatan dengan sebuah tindakan dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun-menurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Namun, pada kenyataannya belum banyak penerapan pengobatan tradisional terutama di unit pelayanan kesehatan. Melalui sudut pandang pemerintah, salah satu penyebabnya adalah pengobatan tradisional belum memiliki bukti ilmiah yang cukup. Mengutip penelitian yang dilakukan oleh tim dari sekolah kedokteran bidang kanker Yale, pasien kanker yang menggunakan pengobatan tradisional memiliki risiko kematian yang lebih besar dibandingkan yang menjalani pengobatan medis. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute. Penelitian tersebut mempelajari pasien yang didiagnosis kanker selama 2004 hingga 2013. Para peneliti mengumpulkan data pasien yang menerima pengobatan tradisional sebagai ganti dari pengobatan konvensional seperti kemoterapi, operasi atau radiasi.

Berdasarkan PP Menkes RI No. 15 Tahun 2018, tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pengobatan Tradisional Komplementer bagian kedua Pasal (6.1) berdasarkan cara pengobatan atau perawatan, pelayanan kesehatan pengobatan tradisional komplementer dilakukan dengan menggunakan keterampilan, ramuan atau kombinasi dengan memadukan antara keterampilan dan ramuan. Berdasarkan hasil penelitian, pasien dengan terapi tradisional memiliki risiko kematian yang lebih besar. Pasien yang terlibat dalam penelitian ini adalah pasien dengan kanker payudara, paru-paru, dan kolorektal. Para peneliti menyimpulkan bahwa pasien yang memilih pengobatan tradisional memiliki risiko kematian yang lebih besar. Saat ini, terdapat trend peningkatan minat oleh pasien dan keluarga dalam mencari pengobatan tradisional, yang bertentangan dengan pengobatan kanker konvensional. Trend ini telah menciptakan situasi yang sulit, baik bagi pasien maupun penyedia layanan kesehatan. Padahal, hingga kini pengobatan kanker konvensional masih memberikan peluang terbesar untuk penyembuhan kanker. Selain itu, saat ini bukti medis tentang efektivitas pengobatan tradisional untuk kanker masih terbatas.

Pengobatan tradisional menggunakan obat tradisional dan obat herbal terdaftar yang ada di pasaran lebih dari 5.000 produk, belum termasuk jamu yang tidak wajib daftar (jamu gendong dan racikan). Hampir semua obat tradisional merupakan campuran lebih dari satu macam tanaman. Lebih dari 90% produk tersebut masih didasarkan manfaat empirik, tanpa pembuktian preklinik. Di lain pihak, Sebagian pengobatan tradisional juga menggunakan obat tradisional berupa ramuan dalam praktik pengobatannya dan jenis tanaman obat yang digunakan kemungkinan besar juga termasuk bahan yang belum memiliki uji preklinik dan digunakan berdasarkan data empirik. Efek samping yang pernah dialami masyarakat umumya rasa mual, muntah, perut kembung, pusing, dan diare setelah mengkonsumsi jamu. Kemudian mengalami bengkak pada wajah dan juga mengalami efek samping yang menyebabkannya harus dirawat di rumah sakit dan didiagnosis menderita gangguan lambung berat.

 Oleh karena itu pentingnya adanya informasi dan edukasi yang efektif pada masyarakat dalam fungsi pengobatan tradisional, obat tradisional, maupun obat-obat herbal lainnya agar penggunaannya lebih appropriate, aman, dan rasional. Dalam hal ini peran tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga kesehatan lainnya dapat ditingkatkan, misalnya dengan melakukan penyuluhan rutin.

KATA KUNCI: Kesehatan, Pengobatan, Tradisional

DAFTAR PUSTAKA

Amisim, A., Kusen, A. W. S. & Mamosey, W. E., 2020. PERSEPSI SAKIT DAN SISTEM PENGOBATAN TRADISIONAL DAN MODERN PADA ORANG AMUNGME (STUDI KASUS DI KECAMATAN ALAMA KABUPATEN MIMIKA). E-Journal UNSRAT, 13(1), pp. 1-18.

S. et al., 2021. ANALYSIS TRADITIONAL MEDICINE AND MODERN MEDICINE USED IN SELF-MEDICATING BY COMMUNITY : A REVIEW. Rumah Jurnal UIN Alauddin, 14(2), pp. 138-148.

Widiarti1, A., Bachri, A. . A. & H., 2016. ANALISIS PENGARUH FAKTOR PERILAKU TERHADAP PEMANFAATAN KEARIFAN LOKAL SEBAGAI OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DI KOTA PALANGKA RAYA. Jurnal Berkala kesehatan, 2(1), pp. 30-40.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun