Prof. Dr. Irwan Abdullah merupakan Guru Besar Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.  Ia memulai karir di Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada sejak tahun 1987. Kemudian menjabat menjadi Direktur Eksekutif pada Centre for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) UGM pada tahun 2003 hingga 2005. Di tahun berikutnya yaitu 2005-2009, beliau menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UGM. Tidak hanya aktif sebagai pengajar, pembimbing, dan kegiatan seminarnya di beberapa perguruan tinggi, beliau suga menjadi konsultan pendidikan, reviewer penelitian, dan trainer pelatiha kepemimpinan dan metodologi. Selepas menamatkan gelar Sarjana di Jurusan Antropologi Universitas Gadjah Mada (1987), Prof. Irwan mendapatkan kesempatan untuk meneruskan studinya di Belanda dan memperoleh gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) di bidang Antropologi Universitiet van Amsterdam (1994) dan pada tahun 2005 diangkat sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada.
Dalam pendidikan di era digital, Prof. Irwan Abdullah telah banyak menerbitakan buku hingga artikel ilmiah di jurnal terakreditasi seperti scopus. Ia juga telah banyak membagikan ilmu tidak hanya sebatas disiplin ilmu yang digelutinya yaitu antropologi, tetapi juga membagi tips and trick rahasia research agar bisa go international. Prof irwan telah banyak diundang menjadi pembicara-pembicara di universitas ternama untuk memberi materi seminar dan loka-karya seputas penulisan ilmiah dan penelitian. Selain itu, beliau juga memiliki platform youtube dan Instagram dengan username "IA SCHOLAR CHANNEL" dan "IA SCHOLAR FOUNDATION" sebagai ruang untuk membagikan pemikiran dan pengalamannya seputar dunia publikasi dan penulisan ilmiah.
Beberapa riset yang telah beliau lakukan membuahkan karya seperti Society, Inter-religious Studies, Socio-cultural Anthropology, dan masih banyak riset-riset yang lain yang telah beliau dilakukan dan dihasilkan oleh beliau baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Beberapa buku penting yang beliau terbitkan antara lain yaitu Bahasa Nusantara : Posisi dan Penggunaanya Menjelang Abad ke-21 (1991); Sangkan Paran Gender (1997, 2003, 2006); Sex, Gender, dan Social Reproduction of Power (2001); Indonesia : in search of transition (2002); Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan (2006); Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Kontemporer (2009); dan masih banyak lagi.
Melalui karya-karyanya serta berbagai seminar dan loka-karya yang ia hadiri, prof irwan telah melaksanakan perannya sebagai antropolog muslim. ia telah memberikan pemahaman kepada masyarakat luas mengenai pentingnya mempelajari ilmu pengetahuan dari disiplin ilmu yang ia pegang yaitu antropologi. Tak hanya melakukan pengajaran secara tatap muka, Prof. Irwan Abdullah juga memberi kemudahan akses para pengguna sosial media yang ingin belajar menulis dan mempublikasikan karya ilmiah dengan membuat channel youtube dan instgram, sehinga bisa dilihat oleh siapa saja. Publikasi karyanya di jurnal terakreditasi dapat diakses para pembaca melalui search engine sebagai bentuk perwujudan literasi digital.
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H