Agar struktur ekonomi dapat bersifat ex-ante dan ex-post, maka diperlukan diversfikasi perekonomian. Perekonomian suatu negara tidak dapat terlalu bertumpu pada salah satu sektor atau produk. Contoh ketergantungan Arab Saudi terhdap minyak dunia mengakibatkan kemampun ex-post perekonomian yang rendah ketika harga minyak dunia jatuh. Atau Indonesia, yang sangat bergantung pada ekspor komoditas juga mengalami guncangan pada perekonomian ketika harga komditas dunia turun.
Pengembangan diversifikasi perkonomian harus dikombinasikan dengan mitigasi resiko business cycle, yaitu fluktuasi ekonomi jangka pendek. Mitigasi resiko ini perlu dirancang sedemikian rupa agar bersifat fleksibel tergantung keadaan ekonomi yang berkembang.Â
Mitigasi tersebut dapat berupa kebijakan makroprudensial. Walaupun tergolong muda ditataran pengambilan kebijakan, kebijakan makroprudensial terbukti ampuh dalam menghadapi tren penurunan dalam business cycle. Tetapi, perlu diingat bahwa kebijakan makroprudensial yang tidak tepat dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi (gambar 1).
Sektor manufaktur merupakan salah satu sektor yang paling menjanjikan untuk menciptakan diversifikasi perekonomian. Meski hal ini masih dapat diperdebatkam, tetapi kemampuan setkor manufaktur dalam menghadapi guncangan di era globalisasi ini termasuk baik.Â
Di samping sektor manufaktur, usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga memiliki peran penting meskipun kerap dipandang sebelah mata. Peran UMKM begitu penting karena sebagian besar perekonomian negara berkembang bertumpu pada UMKM.
Bagaimana dengan sektor jasa khususnya keuangan? Meskipun sektor ini adalah salah satu sektor yang tumbuh paling cepat dan juga menjanjikan dalam menciptakan diversifikasi ekonomi, tetapi kerentanan sektor ini terhadap krisis atau fluktuasi sangatlah besar. Bahkan, di era modern sektor ini menjadi sektor yang kerap kali  menyebabkan krisis.Â
Sebut saja krisis finansial asia 1997, bubble dotcom crises hingga krisis finansial global 2008. Walau begitu, suatu negara tidak dapat meninggalkan sektor finansial karena perannya yang penting dalam pembiayaan kegiatan perekonomian (untuk sektor finansial akan kita bahas di sub bab lainnya).
Integrasi Perekonomian Global
Ketika diversifikasi perekonomian dan pengembangan sektor-sektor ekonomi sudah dilakukan, maka perekonomian perlu untuk terintegrasi serta terlibat dalam perekonomian global. Dengan kata lain, hambatan untuk terhubung dengan perdagangan internasional perlu diminimalkan. Tetapi, meminimalkan hambatan perdagangan internasional atau ekspor-impor dapat meningkatkan atau mengurangi ketahanan ekonomi.
Mengurangi hambatan untuk perdagangan dan foreign direct investment (FDI), semisal, akan meningkatkan keterlibatan perusahaan lokal dalam perdagangan global dan menjadi insentif untuk perbaikan produk melalui skema global value chain, serta technological spillover yang bermanfaat bagi perusahaan lokal.Â
Namun, perdagangan internasional akan menciptakan spesialiasi. Spesialiasi ini akan meningkatkan prevelansi krisis sektor-sektor tertentu melalui forward linkage dan backward linkage (Di Jovanni & Levchenko 2014).Â