Mohon tunggu...
Himawan Putra
Himawan Putra Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Alat-alat Bengkel Otomotif

One Stop Solution Kebutuhan Alat Bengkel Anda

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Finish Balancing vs Road Force Balancing: Mana yang Lebih Baik untuk Mobil Anda?

19 Desember 2024   09:27 Diperbarui: 19 Desember 2024   09:27 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sobat HPC, siapa sih yang gak tahu Spooring mobil? Pasti semua pemilik mobil pernah melakukan perawatan rutin mobil dengan cara Spooring agar laju mobil tetap stabil. Jika tidak, setir akan miring dan sulit untuk dikendalikan. Mobil yang jarang di Spooring dapat mengakibatkan mobil menarik ke salah satu sisi baik sisi kiri maupun kanan dengan sendirinya. Membuat pengendara jadi kehilangan fokus. Selain aspek keselamatan berkendara, Spooring juga dapat memperpanjang usia pakai ban mobil.

Gak hanya Spooring kaki-kaki mobil, ternyata ada satu lagi perawatan bagian bawah mobil yang perlu dilakukan secara rutin khususnya pada roda. Perawatan ini sering disebut sebagai Balancing roda. Balancing merupakan penyesuaian atau upaya menjaga keseimbang roda ketika berputar. Apakah sobat HPC pernah merasakan mobil bergetar tiba-tiba di kecepatan tertentu? Atau setir mobil kamu ikut bergetar juga? Nah, ciri-ciri seperti ini biasanya tanda mobil kamu perlu Balancing. Bahkan, meski suatu mobil sudah melakukan Balancing tetap saja akan ada potensi getaran pada roda. Terlebih lagi saat berputar dalam kecepatan tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa metode tambahan setelah Balancing yang dapat digunakan agar roda mobil benar-benar seimbang. Diantaranya ada metode Finish Balancing dan Road Force Balancing.

Jadi, apa perbedaannya? Dan mana yang lebih baik? Finish Balancing atau Road Force Balancing? 

dok. PT. Himawan Putra
dok. PT. Himawan Putra

Finish Balancing

Finish Balancing bisa disebut pula dengan Balancing On The Car (OTC) adalah teknik untuk mengukur ketidakseimbangan roda sekaligus komponennya yang ikut berputar. Seperti as roda, rotor disk, dan baut roda yang sekaligus dikerjakan langsung pada roda kendaraan tanpa perlu melepaskan ban dari mobil. Finish Balancing ini sudah lebih lama digunakan jika dibandingkan teknik Road Force Balancing. Finish Balancing ini bertujuan untuk memastikan roda mobil kembali berputar dengan mulus. Jika roda dirasa masih bergetar, Finish Balancing bisa menjadi solusi mencegah kekeliruan nilai yang dihasilkan oleh mesin Balancing tersebut.

Bagaimana Sih Cara Kerja Finish Balancing?

Cara kerja Finish Balancing bisa dikatakan lebih mudah dan simpel, karena ban tidak perlu dilepas. Hanya saja, Finish Balancing harus dilakukan sambil mengangkat mobil hingga mobil menggantung dan cukup dengan meletakan roda pada mesin Finish Balancing. Mesin akan bekerja, membuat roda berputar hingga kurang lebih 150 km / jam. Setelah itu, mesin akan mendeteksi secara otomatis titik yang tidak seimbang dan perlu dipasang timah pemberat kembali.

Apa Saja Sih Kelebihan dan Kekurangan Finish Balancing?

Metode Finish Balancing ini lebih cepat dan lebih mudah karena pemilik mobil tidak harus membuka dan membongkar roda mobil terlebih dahulu. Selain itu, biaya yang dikeluarkan juga lebih murah dibanding teknik Road Force Balancing. Teknik Finish Balancing juga banyak digunakan untuk penyeimbangan ban standar pada mobil biasa. Nah, kalau kekurangan dari Finish Balancing ini yaitu teknologi dari teknik ini sudah terbilang cukup lama dan usang. Tidak begitu efektif untuk mendeteksi masalah ketidakseimbangan yang lebih kompleks. Contohnya, masalah pada penyoknya bentuk velg akibat benturan keras, atau kekerasan di karet ban yang tidak merata yang bisa membuat mobil lari ke salah satu sisi. Selain itu Finish Balancing juga tidak dapat dilakukan untuk mobil-mobil yang memiliki teknologi terbaru. Seperti mobil yang memiliki ABS (Anti Lock Braking System), atau Differential Lock, dan juga mobil-mobil dengan transmisi automatic. Jika tetap dilakukan, kemungkinan akan terjadi kesalahan bahkan kerusakan fitur-fitur yang ada pada mobil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun