Mohon tunggu...
himawan inuwinardi
himawan inuwinardi Mohon Tunggu... -

Himawan Inuwinardi, adalah orang biasa yang ingin mempelajari internet marketing dan mencoba menuangkan beberapa tulisan pemikiran dalam blog kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kunci Keberhasilan Tim Nasional PSSI

21 Desember 2010   03:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:33 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sejak berlansungnya kompetisi AFF CUP, negeri kita dilanda demam yang mewabah keberbagai lapisan masyarakat. Ya benar, demam sepak bola dimana tim nasional kita tampil dengan gemilang. Tapi apakah penampilan mereka yang gemilang karena adanya pemain naturalisasi ?, saya rasa itu bukan merupakan faktor utama. Banyak faktor yang mempengaruhi kegemilangan penampilan Tim Nasional, setidaknya ada empat faktor dibalik kegemilangan penampilan Tim Nasional.

Faktor pertama kegemilangan Tim Nasional terletak pada Tim Pelatih yang ditunjuk PSSI yang dikepalai Alfed Riedl yang menunjukkan keprofesionalan mereka. Salah satu media pernah mewawancarai pemain nasional yang ditangani Tim Pelatih ini, mengakui bahwa pelatih kepala mereka mendidik mereka dengan penuh disiplin. Bahkan kedisiplinan tidak hanya diterapkan pada pemain namun juga diterapkan pada Tim Pelatih juga. Apabila Tim Pelatih maupun Tim Pemain melakukan pelanggaran disiplin, maka akan dikenai sangsi yang mengikat bagi setiap individu yang melanggar.

Faktor Kedua adalah terobosan yang dilakukan oleh PSSI dengan melakukan naturalisasi pemain, ini dilakukan untuk memacu semangat juang pemain lokal yang masih sangat lemah sehingga memacu dirinya untuk bisa berprestasi tidak kalah dengan rekan mereka dari penjaringan pemain hasil naturalisasi. Untuk cara naturalisasi yang ditempuh PSSI sangat tepat dengan mencari bibit dari luar negeri yang mempunyai darah Indonesia dan yang mempunyai hubungan dengan Indonesia. Untuk faktor kedua ini saya berharap agar PSSI segera melakukan langkah cepat dalam mengambil pemain potensial dari luar negri yang pernah merumput membela tim nasional dimana mereka tinggal saat ini. Kita jangan keduluan negara lain seperti kasus Radja Nainggolan pemain besutan Tim Nasinal Yunior Belanda. Pemain yang juga berdarah Indonesia itu tak bisa membela Indonesia, karena lebih dulu dipanggil timnas Belgia. Seperti regulasi FIFA terkait pemain naturalisasi, selama ia belum pernah memperkuat timnas Belanda senior, maka masih bisa membela negara lain. Penyerang AC Milan, Kevin-Prince Boateng, adalah contohnya. Dia pemain kelahiran Jerman dengan ibu Jerman namun ayah dari Ghana. Dia pernah memperkuat timnas Jerman U-15 sampai U-21. Akhirnya, ia memilih membela timnas senior Ghana dan tampil di Piala Dunia 2010.

Faktor Ketiga adalah dukungan dana dari pengusaha, tanpa adanya dana besar rencana rencana ambisius tidak akan pernah terwujud. Pemerintah hanya dapat memberikan dana yang terbatas karena memang banyak hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah bukan hanya olahraga cabang sepak bola saja. Kekurangan dana ditempuh PSSI dengan merangkul pengusaha nasional, dalam hal ini kebetulan pengusaha nasional tersebut pengurus salah satu partai politik nasinonal yang telah berdiri sejak era orde baru. Cita – cita PSSI memiliki akademi sepak bola dan training camp akan segera terwujud dari hibah tanah 25 hektar pengusaha beken ini.

Faktor Keempat adalah dukungan dari pemerintah, dukungan ini juga sangat penting karena tannpa regulasi peraturan dari pemerintah tak mungkin adanya naturalisasi pemain. Pada faktor ini juga mengendalikan keamanan karena memang aparat keamanan merupakan hal yang tak terlepas dalam mengamankan stadion pada saat kompetisi berlangsung di negeri kita.

Semoga Tim Nasional kita selalu menunjukkan grafik peningkatan dalam setiap penampilan penampilan selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun