Selama program, mereka mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan para ahli dalam proyek-proyek inovatif, memperluas jaringan profesional, serta memperdalam pemahaman tentang budaya kerja internasional. Keduanya ditempatkan di Taiwan, salah satu pusat teknologi dunia, yang menawarkan lingkungan ideal untuk perkembangan karier mereka.
Di Taiwan, Farid dan Ilhaam juga berkesempatan bertemu dengan Bapak Damas Bariek, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan. Pertemuan ini menjadi momen berharga bagi mereka, karena Bapak Damas memberikan banyak wawasan tentang peran diaspora Indonesia di luar negeri dan bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi pada pengembangan komunitas global Muhammadiyah.
“Bertemu dengan Pak Damas adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Beliau memberikan banyak inspirasi tentang bagaimana kita bisa memanfaatkan peluang internasional untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi diri kita sendiri dan komunitas kita,” ujar Farid.
Ilhaam menambahkan, “Kami belajar banyak dari interaksi ini, terutama tentang pentingnya menjaga identitas dan nilai-nilai keislaman serta kebangsaan di manapun kita berada.”
Keberhasilan Farid dan Ilhaam dalam lolos IIPP 2024 tidak hanya menjadi kebanggaan bagi mereka dan keluarga, tetapi juga bagi Universitas Muhammadiyah Surabaya yang terus mendukung dan mendorong mahasiswanya untuk meraih prestasi di tingkat internasional.
Program ini diharapkan dapat membuka jalan bagi lebih banyak mahasiswa UM Surabaya untuk mengejar peluang serupa di masa mendatang, membuktikan bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, mahasiswa Indonesia mampu bersaing di panggung global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H