Oleh : Ni Kadek Yulik Tiapandewi (Mahasiswa Program Studi Akuntansi FEB Unmas Denpasar)
Pada zama globalisasi ini persaingan antara tenaga kerja semakin ketat, tidak menjamin semua lulusan sarjana akan mendapatkan pekerjaan dikarnakan persaingan yang sangat amat ketat. Sehingga orang-orang akan memutar otak untuk bertahan hidup atau menyambung hidupnya. Ketika lapangan pekerjaan yang sudah mulai sedikit, maka salah satu pekerjaan yang banyak diminati adalah menjadi pengusaha (pembisnis).
Menjadi pengusaha tidak hanya biasa dilakukan dengan modal yang besar tetapi disertai dengan ide kreatif dan mental yang kuat karena memuali suatu usaha kita tidak biasa mengukur bahwa usaha yang kita jalani akan berhasil. Menjadi pengusaha dan menjadi pegawai perusahaan sangatlah berbeda, pada saat kita menjadi pengusaha kita menjadi bos tidak mendapatkan gaji tetap dan tidak ada jenjang karir karena melakukannya sendiri.
Jika menjadi pegawai di perusahaan maka mereka memiliki gaji tetap setiap bulan dengan karir yang jelas. Untuk menjadi seorang pengusaha, tidak harus memiliki ilmu ekonomi dan bisnis atau pendidikan tinggi, menjadi pengusaha kita harus  membangun bisnis dari awal dengan semangat juang yang tinggi. Salah satu contoh bisnis yang menjanjikan ialah berbisnis kuliner. Bisnis kuliner biasa dimulai atau dibangun dengan keluarga sendiri contohnya saya mempunyai bisnis Warung Lalapan. Awal dibangunnya bisinis ini hanya mempekerjakan seluruh anggota keluarga saja berjalan 3 tahun kemudian bisnis kuliner yang keluarga saya bangun sudah memekerjakan 4 orang pegawai.
Tentu saja berada pada tahap sekarang sangat tidak mudah. Seiring berjalannyan waktu si pelaku usaha juga akan mempelajari banyak hal termasuk ide-ide baru agar pelanggan tidak bosan dan nyaman sehingga dapat memperbesar usahannya contohnya dengan menambah menu baru ataupun membuka cabang baru.
Kunci sukses dalam menjadi pembisinis :
- Menjadi pengusaha harus memeliki kemampuan bersaing
- Membangun loyalitas pelanggan
- Memiliki strategi pemasaran yang menarik sehingga pembeli nyaman misalnya dengan menerima pesanan melalui teleon
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H