Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peraturan yang sangat ketat, salah satu peraturannya ialah tidak memperbolehkan santri untuk menggunakan barang elektronik. Karena jika ada santri yang menggunakan barang elektronik, barang tersebut akan disita atau sampai bisa dihancurkan. Biasanya, santri bisa menggunakan barang elektronik seperti hp hanya di saat waktu jenguk orang tua saja. Tetapi, ada juga pondok yang memiliki kebijakan tidak boleh menggunakan hp ketika waktu jenguk.Â
Jadi bagaimana jika santri sangat perlu menelpon orang tua atau sanak saudara di rumah?. Ini saya ambil dari latar belakang Pondok Pesantren Modern Manahijussadat 2019. Biasanya, pondok pesantren menyediakan fasilitas seperti, wartel (warung telepon) mungkin cara menggunakannya beda dengan zaman dulu, cara menggunakan wartel dipondok yaitu, masing-masing santri memiliki kartu wartel, lalu santri membeli sebuah voucher atau sama seperti pulsa terlebih dahulu di koperasi santri dan ketik kode kartu wartel dan ketik juga kode vouchernya, setelah pulsa masuk, baru ketik nomor telpon yang akan dituju dan ketik juga kode kartu wartel kita.
Tetapi di tahun 2020, Ustad dan ustadzah mengumumkan akan mengganti wartel menggunakan  telepon genggam menjadi wartel menggunakan hp seperti hp n*kia jadul tujuannya agar santri lebih mudah menggunakannya. Mengapa tidak menggunakan android? Padahal kan tahun 2020 sudah zamannnya hp android?. Alasannya karena telalu banyak mudhorotnya, terkadang santri bisa saja melanggar peraturan. Maka dari itu pondok menggunakan hp jadul saja karena hp tersebut tidak bisa digunakan selain menelpon dan sms.
System penggunannya seperti apa? Jadi pengurus bagian keamanan santri yang menjaga wartel setiap sore dari setelah ashar sampai jam 17.00, pengurus bagian keamanan mengambil hp nya di ustadz/ah lalu setelah waktu buka wartel habis, bagian keamanan mengembalikan lagi ke ustadz/ah nya. Seperti itulah cara santri agar bisa menelpon sanak saudara dirumah apalagi mereka yang rumahnya jauh dari pondok pesantren dan jarang sekali untuk sekiranya dijenguk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H