Mohon tunggu...
Benidiktus Himang
Benidiktus Himang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Pemula dan My Shorslink : https://s.id/himang ~ Orang Gabut!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Solusi Biasa untuk Orang Tua dan Sekolah untuk Biaya Pendidikan

18 Juni 2023   13:00 Diperbarui: 18 Juni 2023   13:09 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Solusi Praktis untuk Orang Tua dan Sekolah

Pendidikan merupakan investasi terbesar yang dapat kita berikan kepada anak-anak kita. 

Namun, di sisi lain, biaya pendidikan yang semakin hari semakin meningkat dapat memberikan beban finansial yang cukup berat bagi beberapa orang tua. 

Setelah selesai membayar SPP, masih ada tanggungan lain seperti biaya les,  perpisahan, wisuda, dan buku tahunan. Belum lagi jika harus mempersiapkan biaya masuk SMP atau SMA dst. Memang, pengeluaran di akhir semester terasa berat.

Sebagai orang tua, kita harus pandai dalam mengatur keuangan. Cobalah untuk merencanakan dan memprioritaskan pengeluaran. Ada beberapa biaya tambahan yang mungkin dapat dikurangi atau bahkan dihindari. 

Misalnya, jika biaya les terasa berat, kita bisa mencari alternatif lain seperti belajar mandiri atau belajar bersama teman.

Pihak sekolah dan komite sekolah juga memegang peranan penting dalam menentukan prioritas terhadap aktivitas berbayar. 

Mereka harus mampu memahami kebutuhan siswa dan juga kondisi finansial orang tua. Prioritas harus diletakkan pada aktivitas yang benar-benar memberikan manfaat bagi siswa dan sekolah, dan biaya tambahan yang tidak perlu harus dihindari.

Menurut saya, kegiatan seperti wisuda,  perpisahan, dan lainnya memang penting, karena ini adalah bagian dari pengalaman belajar dan tumbuh kembang anak. Namun, biayanya harus disesuaikan dengan kemampuan orang tua. 

Tidak ada patokan pasti berapa besaran biaya yang masih masuk akal, karena ini sangat tergantung pada kondisi finansial masing-masing keluarga. 

Namun, yang penting adalah sekolah harus transparan dalam menentukan dan mengkomunikasikan biaya-biaya ini kepada orang tua, dan orang tua juga harus diberikan ruang untuk menyuarakan pendapat dan keberatan mereka.

Sebagai orang tua, penting bagi kita untuk berkomunikasi dengan sekolah dan komite sekolah, menyuarakan kekhawatiran kita tentang biaya tambahan ini, dan mencari solusi bersama. 

Di sisi lain, kita juga perlu mengajarkan kepada anak-anak kita tentang nilai uang dan pentingnya hidup hemat dan bijaksana dalam mengatur keuangan.

Sebagai orang tua, menghadapi beban ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana seharusnya mereka menyikapi tambahan biaya-biaya ini? Dan bagaimana komite dan pihak sekolah dapat membantu meredakan beban ini dengan menentukan prioritas aktivitas berbayar?

Perlu disadari bahwa pendidikan bukanlah soal menghabiskan uang. Itu lebih tentang investasi waktu, energi, dan sumber daya dalam pembentukan karakter dan pengetahuan anak. 

Jadi, memprioritaskan apa yang paling penting untuk pengembangan anak adalah kunci. Bagi orang tua, ini bisa berarti berbicara dengan anak-anak mereka tentang apa yang mereka anggap penting dan berharga dalam pendidikan mereka.

Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah apakah kegiatan-kegiatan seperti wisuda, dan perpisahan benar-benar perlu? Meski kegiatan-kegiatan ini tentunya memberikan pengalaman dan kenangan yang berharga bagi siswa, namun jika biayanya memberatkan, sebaiknya dicari alternatif lain yang lebih ekonomis.

Selain itu, sebaiknya sekolah dan komite sekolah juga memberikan opsi kepada orang tua untuk memilih kegiatan mana yang ingin mereka biayai. 

Biaya yang rasional dan masuk akal tentu akan berbeda-beda bagi setiap keluarga, namun paling tidak, adanya opsi ini dapat membantu meringankan beban orang tua.

Akhirnya, semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung dan tidak memberatkan. 

Orang tua, siswa, sekolah, dan komite sekolah perlu berkomunikasi dan bekerja sama untuk memastikan bahwa pendidikan tidak menjadi beban, melainkan investasi yang berharga bagi masa depan anak-anak kita. 

Oh iya saya ada artikel : 5 Tips Agar Lulus SNMPTN Dengan Mudah refrensi dari blog himang.my.id

Ya itu pendapat saya buat semuanya dan semoga bermanfaat jika teman-teman ada saran dan masukan lainnya bisa komentar dibawah terima kasih sudah berkunjung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun