ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah salah satu kawasan ekonomi terbesar di dunia, dengan total populasi sekitar 650 juta orang. Kawasan ini terdiri dari 10 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.Â
Dalam upaya untuk memperkuat ekonomi ASEAN, Bank Indonesia dan bank sentral negara-negara ASEAN lainnya telah bekerja sama untuk meningkatkan konektivitas sistem pembayaran di antara negara-negara ASEAN.
Konektivitas sistem pembayaran di antara negara-negara ASEAN sangat penting untuk menciptakan ekonomi ASEAN yang lebih integratif.Â
Konektivitas ini memungkinkan transaksi keuangan lintas negara lebih mudah dan lebih cepat, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh kawasan. Namun, saat ini masih banyak kendala yang harus diatasi dalam memperkuat konektivitas sistem pembayaran ASEAN.
Salah satu kendala utama dalam memperkuat konektivitas sistem pembayaran ASEAN adalah perbedaan dalam sistem pembayaran dan peraturan di masing-masing negara.Â
Setiap negara memiliki sistem pembayaran yang berbeda-beda, yang membuat transaksi keuangan lintas negara menjadi sulit dan rumit. Selain itu, peraturan dan kebijakan yang berbeda juga dapat menghambat konektivitas sistem pembayaran di antara negara-negara ASEAN.
Untuk mengatasi kendala ini, Bank Indonesia dan bank sentral negara-negara ASEAN lainnya telah melakukan berbagai upaya untuk memperkuat konektivitas sistem pembayaran ASEAN.Â
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengembangkan sistem pembayaran yang interoperable di antara negara-negara ASEAN.Â
Dengan adanya sistem pembayaran yang interoperable, transaksi keuangan lintas negara dapat dilakukan dengan lebih mudah dan lebih cepat, karena sistem pembayaran di masing-masing negara dapat terhubung satu sama lain.
Bank Indonesia dan bank sentral negara-negara ASEAN lainnya juga bekerja sama dalam mengembangkan standar dan protokol yang sama dalam sistem pembayaran.Â
