Leave a comment/ by Hazrul
Opini memiliki peran signifikan dalam membentuk cara pandang masyarakat terhadap suatu isu atau fenomena. Hal ini terjadi karena opini sering kali menjadi dasar interpretasi seseorang sebelum mereka memiliki pemahaman yang lebih mendalam. Dalam era informasi yang serba cepat, opini, terutama yang disampaikan oleh tokoh berpengaruh atau media massa, dapat dengan mudah menyebar dan diterima sebagai kebenaran oleh khalayak luas.
Opini yang bersifat konstruktif dan berbasis fakta dapat memberikan dampak positif, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu penting atau mendorong perubahan sosial. Sebaliknya, opini yang tidak berdasar atau manipulatif dapat menciptakan misinformasi, polarisasi, dan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Persepsi yang dibentuk oleh opini tidak selalu mencerminkan realitas. Sering kali, masyarakat lebih terpengaruh oleh cara opini disampaikan (retorika, emosi, dan visualisasi) daripada substansi faktualnya. Inilah mengapa tanggung jawab penyampai opini, baik individu maupun institusi, sangat penting dalam menjaga objektivitas dan etika.
Sebagai khalayak, masyarakat perlu mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk membedakan opini dari fakta, mengevaluasi sumber informasi, dan melihat suatu isu dari berbagai perspektif. Dengan demikian, meskipun opini tetap memengaruhi, masyarakat tidak akan mudah terbawa arus persepsi yang salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H