Berikut adalah proses pembuatan bibit F0 metode BMM:
- Menyiapkan alat dan bahan
- Menimbang agar plain (21 gram), dekstrose (20 gram) atau bisa diganti dengan gula, air (500 ml) dan sari kentang 300 ml.
- Mencampurkan secara merata seluruh bahan yang telah ditimbang kedalam panci untuk dididihkan.
- Memasukkan media kedalam wadah eksplan berupa cawan petri ataupun botol kaca.
- Mensterilkan media menggunakan autoklaf selama 1 jam dengan tekanan 1,5 pa
- Sambil menunggu kita sterilkan dahulu tempat yang akan digunakan untuk eksplan.
- Setelah 1 jam memindahkan media kedalam ruangan eksplan yang telah steril.
- Menunggu media dingin terlebih dahulu agar eksplan yang ditanam tidak mati akibat suhu yang masih tinggi.
- Mengambil bagian jamur yang terdalam lalu ditanam pada media PDA dalam keadaan steril dekat dengan api bunsen.
- Steril cawan dengan api kemudian bungkus cawan petri menggunakan palstik wrap.
Selanjutnya adalah tahapan-tahapan proses pembuatan bibit F0 metode TEL :
- Menyiapkan alat dan bahan
- Merendam bahan media berupa beras jagung.
- Merebus beras jagung yang sudah direndam selama 30 menit.
- Meniriskan beras jagung lalu dimasukkan pada cawan petri secukupnya.
- Mensteril media beserta cawan selama 1 jam di dalam autoklaf dengan tekanan 1,5 pa.
- Selama menunggu kita sterilisasi tempat eksplan terlebih dahulu.
- Setelah 1 jam matikan kompor dan keluarkan media pada tempat yang sesudah disterilisasi.
- Tunggu sampai media dingin sambil menyiapkan jamur segar bahan eksplan.
- Setelah media dingin lalu eksplan bagian jamur dalam keadaan steril dekat bunsen.
- Ambil jamur bagian dalam lali letakkan pada media.
- Steril menggunakan bunsen lalu cawan petri ditutup dengan plastik wrap untuk mencegah kontaminan masuk.
Pada kedua metode diatas mempunyai proses sama, namun yang membedakan yaitu media yang dipakai. Menurut pakar jamur Prof. Dr. Ir. Agus Sugianto ST., MP. persentase keberhasilan yang paling banyak yaitu menggunakan metode TEL, selain itu menggunakan metode tersebut juga dapat mengefisiensi biaya yang dikeluarkan karena harga beras jagung yang terjangkau.
Nah itu tadi penjelasan tentang pembibitan jamur tiram. Semoga ilmu Sobat Reader bertambah ya...
Nantikan artikel menarik lainnya ya Sobat Reader...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H