Efek yang Ditimbulkan
Investasi : gelembung "dot-com" memiliki dampak yang lebih besar pada investor dibandingkan pada perusahaan-perusahaan yang sebenarnya di industri internet. New York Times melaporkan sekitar 48% perusahaan "dot-com" selamat dari kehancuran, meskipun sebagian besar kehilangan sejumlah besar nilainya.
Kebangkrutan : pecahnya gelembung dot-com menyebabkan kebangkrutan beberapa perusahaan. Salah satu contohnya adalah WorldCom, yang mengakui adanya kesalahan akuntansi senilai miliaran dolar, yang menyebabkan penurunan dramatis pada harga sahamnya.
-
Pengeluaran modal : saat pengeluaran investasi meningkat, tabungan menyusut dan pinjaman rumah tangga meningkat. Tabungan ini sangat rendah sehingga tidak cukup untuk menutupi biaya faktor produksi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan investasi awal.
Pasar Kerja : PHK para programmer mengakibatkan kelebihan permintaan di pasar kerja. Pendaftaran universitas untuk gelar yang berhubungan dengan komputer menurun drastis. Anekdot tentang programmer yang menganggur yang kembali ke sekolah untuk menjadi akuntan atau pengacara adalah hal yang umum.
Konsolidasi Perusahaan berbasis internet dan teknologi : pertumbuhan di sektor teknologi informasi menjadi stabil, perusahaan-perusahaan melakukan konsolidasi, seperti Amazon.com, eBay, dan Google memperoleh pangsa pasar dan mendominasi bidangnya masing-masing. Industri teknologi informasi menjadi lebih mirip dengan sektor ekonomi lainnya, meskipun dengan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dan valuasi yang lebih tinggi daripada sektor lainnya. Sekarang ada banyak perusahaan teknologi informasi yang menduduki peringkat teratas dalam daftar Fortune 500.
Potensi Dot-Com Bubble di Indonesia pada Saat Ini
Dari paparan sebelumnya, dapat dilihat bahwa persamaan antara era dot com bubble dengan industri startup saat ini adalah valuasi yang berada di atas nilai sesungguhnya.
Terlihat pada data diatas, valuasi startup teknologi Indonesia adalah yg tertinggi ke 2 di Asean dengan nilai sebesar US$ 35 miliar. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyampaikan bahwa situasi dot com bubble berpotensi terulang lagi pada Indonesia dewasa ini. Pada akhirnya, kenyataan ini akan membentuk ekuilibrium baru pada industri tersebut.Â
Cara Menghindari "Bubble Economy"
Investigasi metrik perusahaan yang tepat : Alih-alih mengejar inovasi terbaru, investor sebaiknya mempertimbangkan investasi di perusahaan rintisan hanya setelah memeriksa variabel keuangan, seperti utang keseluruhan bisnis, margin keuntungan, pembayaran dividen, dan perkiraan penjualan. Sangat penting untuk mengevaluasi potensi jangka panjang, karena fokus jangka pendek dapat menyebabkan munculnya bubble economy lainnya;
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!