Peran Vital Sistem Informasi dalam Meningkatkan Kinerja UKM
Sistem informasi (SI) telah menjadi tulang punggung dalam pengelolaan bisnis modern, termasuk di sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Di era digital saat ini, UKM yang memanfaatkan teknologi informasi dengan baik dapat meraih keunggulan kompetitif yang signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Demian Abrego Almazn et al. (2017) menyoroti pentingnya peran SI dalam meningkatkan kinerja organisasi, khususnya di kalangan UKM di Meksiko. Dari 133 perusahaan yang disurvei di negara bagian Tamaulipas, hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang berinvestasi lebih banyak pada kualitas sistem, kualitas informasi, dan layanan teknologi informasi memperoleh peningkatan kinerja yang signifikan.
Angka-angka dalam penelitian ini menguatkan peran penting SI di UKM. Misalnya, 61% dari perusahaan yang disurvei telah menggunakan teknologi selama lebih dari 10 tahun, menunjukkan bahwa banyak UKM yang mengakui manfaat SI untuk operasional mereka. Lebih jauh lagi, penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas informasi berkontribusi sebesar 29,9% terhadap kepuasan pengguna, sementara kualitas layanan memiliki pengaruh sebesar 31%. Data ini menggarisbawahi bahwa aspek teknis dan layanan pendukung SI memiliki dampak langsung terhadap efektivitas pengguna dan kinerja perusahaan.
Meskipun demikian, tidak semua UKM menyadari pentingnya mengintegrasikan SI yang efektif dalam strategi bisnis mereka. Banyak yang masih melihat teknologi sebagai beban biaya daripada sebagai investasi yang dapat mendorong pertumbuhan. Padahal, dengan adanya dukungan sistem yang andal, UKM tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas internal, tetapi juga bersaing lebih efektif di pasar global yang semakin kompetitif. Berdasarkan temuan ini, artikel dari Almazn et al. (2017) menjadi bukti kuat bahwa transformasi digital melalui pengelolaan SI yang baik adalah salah satu kunci keberhasilan jangka panjang bagi UKM.
***
Penelitian Almazn et al. (2017) menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi memiliki dampak yang signifikan terhadap hasil organisasi di sektor UKM. Secara khusus, penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas sistem dan informasi yang digunakan oleh perusahaan berpengaruh besar terhadap kinerja perusahaan. Sebagai contoh, kualitas sistem menyumbang 29,1% terhadap kepuasan pengguna, sementara kualitas informasi berkontribusi sebesar 27,6% terhadap utilitas sistem. Data ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki sistem informasi yang andal dan mampu menyediakan informasi yang tepat waktu, akurat, dan relevan dapat meningkatkan kinerja karyawannya secara signifikan. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
Selain kualitas sistem dan informasi, kualitas layanan juga memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan SI. Dalam penelitian ini, kualitas layanan menyumbang 31% terhadap kepuasan pengguna. Ini menunjukkan bahwa dukungan teknis yang memadai dan responsif sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa sistem informasi berjalan lancar dan dapat diakses oleh pengguna kapan saja. Hal ini penting, terutama bagi UKM yang mungkin tidak memiliki sumber daya internal yang besar untuk mendukung operasi teknologi mereka. Sebagai contoh, outsourcing layanan teknologi informasi menjadi solusi yang banyak dipilih oleh UKM untuk menghemat biaya dan mendapatkan layanan berkualitas. Meskipun demikian, penelitian ini juga menemukan bahwa kualitas layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap utilitas sistem, yang mungkin disebabkan oleh perbedaan standar layanan eksternal yang diberikan kepada perusahaan.
Penelitian ini juga menyoroti bahwa investasi dalam sistem informasi tidak langsung menjamin peningkatan hasil organisasi jika tidak didukung oleh manajemen yang tepat dan fokus pada kualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 46,5% variasi dalam hasil organisasi dijelaskan oleh kepuasan pengguna dan utilitas sistem. Artinya, UKM yang lebih memperhatikan aspek kepuasan pengguna dengan menyediakan sistem yang user-friendly dan efektif akan cenderung memiliki kinerja yang lebih baik. Namun, penting untuk dicatat bahwa keberhasilan SI tidak hanya bergantung pada teknologi itu sendiri, tetapi juga pada bagaimana pengguna merasa nyaman dan puas dalam menggunakan teknologi tersebut.
Tingkat adopsi teknologi di kalangan UKM juga berpengaruh pada hasil organisasi. Dalam penelitian ini, sebanyak 59% perusahaan yang disurvei memiliki antara 11 hingga 30 karyawan, yang menunjukkan bahwa perusahaan kecil pun mulai melihat pentingnya teknologi dalam pengelolaan operasional mereka. Selain itu, 17% perusahaan memiliki lebih dari 100 karyawan, menandakan bahwa UKM dengan skala yang lebih besar semakin bergantung pada SI untuk mendukung pertumbuhan mereka. Bagi perusahaan yang memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman menggunakan teknologi, transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan untuk bertahan dan berkembang di pasar yang semakin kompetitif.
***
Penelitian oleh Almazn et al. (2017) menegaskan bahwa sistem informasi memainkan peran krusial dalam meningkatkan kinerja UKM, terutama dalam hal produktivitas dan kepuasan pengguna. Dengan data yang menunjukkan bahwa 61% UKM yang disurvei telah menggunakan teknologi selama lebih dari satu dekade, jelas bahwa transformasi digital bukan lagi sebuah opsi, melainkan kebutuhan mendesak bagi perusahaan yang ingin tetap kompetitif. Namun, penting bagi perusahaan untuk tidak hanya berfokus pada investasi teknologi, tetapi juga memastikan bahwa kualitas sistem, informasi, dan layanan yang mereka gunakan benar-benar memenuhi kebutuhan operasional.