Mohon tunggu...
hilyatul illmi
hilyatul illmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengirim tugas Ilmu Dakwah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmu Dakwah

22 April 2024   17:00 Diperbarui: 22 April 2024   17:03 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu Dakwah Sumber : Shamsul Yakin Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dakwah dan Hilyatul Ilmi 

dapat dikatakan ilmu jika bersifat empiris Artinya dihasilkan melalui proses penelitian (baik penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan)
 Dawa disebut juga  ilmu bila diperoleh melalui proses pengamatan (individu atau kelompok) dan percobaan berulang-ulang untuk menghasilkan suatu konsep
   Selanjutnya ilmu dakwah harus sistematis dan terorganisir dengan pola pikir ilmiah yang obyektif
 Memudahkan semua orang untuk belajar
 Oleh karena itu, ilmu dakwah harus merupakan metode yang terencana dan diterapkan secara permanen
 Selain itu, untuk memperoleh pemahaman yang menyeluruh dan akurat, pokok-pokok dan bagian-bagian Ilmu Yamato harus diuraikan secara akurat sehingga dapat diketahui hubungan antara pokok-pokok dan bagian-bagian Ilmu Yamato
 Dikatakan bahwa ilmu dakwah harus  analitis
 Ilmu Dakwah juga harus  objektif
 Ini berarti tidak memihak dan tidak memihak
 Dakwah hanya bisa disebut sains jika didasarkan pada fakta dan bukan fiksi atau emosi
 Lebih lanjut, objektif dalam konteks ini berarti tidak terpengaruh oleh pandangan internal
 Ilmu Dakwah harus dapat diverifikasi atau  dibuktikan
 Artinya konsep dan teori yang diajukan didukung oleh fakta
 Dengan kata lain, kebenaran ilmu dakwah dapat dibuktikan kebenarannya berdasarkan fakta dan data yang ada
 Dakwah bisa disebut juga ilmu jika didekati secara kritis
 Artinya ilmu dakwah muncul dari suatu proses mendalam yang memerlukan analisa dan evaluasi yang cermat
 Berpikir kritis merupakan cara berpikir ilmiah yang sesuai dengan ilmu dakwah
 Selanjutnya ilmu dakwah harus mengikuti kaidah ilmu
 Artinya ilmu dakwah dikonstruksikan sebagai suatu disiplin ilmu yang sistematis, obyektif, rasional, dan empiris
 Terakhir, ilmu dakwah  harus  logis
 Artinya ilmu dakwah  harus sesuai dengan logika dan argumentasinya harus benar  dan masuk akal
 Inilah delapan ciri ilmu dakwah
 Artinya, bersifat empiris, sistematis, analitis, obyektif, dapat diverifikasi, kritis, ilmiah, dan logis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun