Bagaimana pendidikan menjadi sebuah ladang bisnis?
Ketika pendidikan harusnya menjadi wadah bagi ilmu pengetahuan, tempat mengapresiasi prestasi, dan menjadi aliran bagi kesuksesan. Tapi digambarkan dalam salah satu sekolah menengah di Mumbai, India malah dijadikan ladang bisnis. Uang menjadi dewanya.
Perjalanan emosional yang lahir dari dua tokoh Jyoti (Juhi Chawla) dan Vidya (Shabana Azmi) sangat kuat. Mereka berdua menjadi contoh bahwa seorang guru bukan hanya mengajari nilai-nilai pendidikan, tetapi juga nilai moral. Jyoti dan Vidya tidak hanya mengajari mereka sekedar mata pelajaran semata, tapi dialuni dengan cinta. Cara mengajar mereka menjadi sangat menarik sehingga ada keterikatan antara guru dan murid.
Semua berubah setelah Kamini (Divya Dutta) menjadi Kepala Sekolah Kanta Ben. Ia ingin sekolah Kanta Ben menjadi sekolah nomor satu terbaik di Mumbai. Dari sinilah, permasalahan bermunculan mulai dari Kamini mempunyai ide untuk menghilangkan kursi guru di dalam kelas, kenaikan biaya sekolah sehingga anak dari guru yang mengajar di Kanta Ben harus menyekolahkan anaknya di sekolah negeri biasa. Lalu, terdapat permasalahan kembali, ketika ada guru lanjut usia yang mengajari bahasa Hindi  harus menjadi guru olahraga.Â
Vidya pun shock karena dirinya dipecat dari sekolah dengan pemecatan yang tidak adil dan tiba-tiba, akibatnya Vidya harus berakhir di rumah sakit akibat serangan jantung. Tidak hanya itu, salah satu guru dari sekolah Kanta Ben sekaligus teman baiknya Vidya yakni Jyoti pun ikut mengundurkan diri karena ingin menghindari dari pembungkaman kebenaran.
Jyoti berusaha bersuara di televisi mengenai pribadi seorang guru, kehidupan, cinta, serta jasa guru yang kadang terlupakan oleh murid-muridnya yang lalu.
"sekarang, Dronacharya membutuhkan Arjuna-nya!" tegas Jyoti dalam acara televisi.