WSUD) adalah salah satu pendekatan inovatif yang dapat digunakan untuk menciptakan kota yang lebih tahan banjir dan berkelanjutan, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Pemuda memiliki potensi besar untuk memimpin perubahan ini melalui berbagai solusi dan aksi konkret.
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan urbanisasi yang pesat, peran pemuda dalam mendorong penerapan teknologi hijau menjadi sangat krusial. Water Sensitive Urban Design (Program Pemanenan Air Hujan
Salah satu tindakan nyata yang dapat dilakukan oleh pemuda adalah partisipasi dalam program pemanenan air hujan. Dengan memasang tangki penampungan air hujan di rumah, sekolah, atau fasilitas umum lainnya, pemuda dapat membantu mengurangi limpasan air yang sering kali menyebabkan banjir dan menyediakan sumber air alternatif untuk berbagai keperluan sehari-hari. Program ini tidak hanya mengurangi risiko banjir, tetapi juga mendukung konservasi air yang merupakan bagian penting dari WSUD. Sebagai contoh, penelitian oleh Dewi, Widjajanti, dan Ristianti (2022) menunjukkan bahwa penerapan konsep WSUD di Kota Pekalongan berhasil mengurangi dampak banjir dan meningkatkan ketahanan lingkungan setempat (perkim.id).
Pembangunan dan Pemeliharaan Raingarden
Raingarden adalah area yang dirancang khusus untuk menyerap air hujan, mengurangi limpasan permukaan, dan menyaring polutan. Pemuda dapat mengorganisir kegiatan gotong royong untuk membangun dan merawat raingarden di lingkungan sekitar. Selain meningkatkan kualitas air tanah, raingarden juga memperindah lingkungan dan menyediakan habitat bagi satwa liar. Inisiatif ini dapat menjadi contoh konkret bagaimana WSUD dapat diterapkan di perkotaan untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sehat. Perkim.id (2023) menggarisbawahi pentingnya raingarden dalam strategi pengelolaan air hujan di perkotaan (perkim.id).
Kampanye Edukasi dan Kesadaran
Edukasi dan kampanye kesadaran adalah kunci untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program WSUD. Pemuda dapat menggunakan platform digital dan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya pengelolaan air yang berkelanjutan dan praktik-praktik WSUD. Mengadakan workshop dan seminar di sekolah, universitas, dan komunitas lokal juga dapat membantu meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam upaya konservasi air. Lokita dan Natalivan (2011) menunjukkan bahwa edukasi masyarakat adalah langkah penting dalam penerapan WSUD di Kota Lama Semarang.
Inovasi Teknologi
Pemanfaatan teknologi adalah salah satu cara paling efektif bagi pemuda untuk mendukung WSUD. Mengembangkan aplikasi mobile yang membantu masyarakat memonitor penggunaan air dan memberikan tips penghematan air, serta penggunaan sensor untuk memantau kualitas air secara real-time, dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya air. Teknologi ini memungkinkan pemantauan yang lebih akurat dan responsif terhadap perubahan kondisi lingkungan. Perkim.id (2023) mencatat bahwa inovasi teknologi memainkan peran penting dalam solusi WSUD yang sukses (perkim.id).
Kegiatan Pembersihan Saluran Air dan Sungai
Mengorganisir kegiatan gotong royong untuk membersihkan saluran air dan sungai adalah tindakan penting lainnya. Menjaga kebersihan saluran air membantu mencegah tersumbatnya aliran air yang dapat menyebabkan banjir. Selain memberikan dampak langsung terhadap pengurangan risiko banjir, kegiatan ini juga meningkatkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab sosial di kalangan masyarakat. Yasinta, et al (2022) menyoroti pentingnya keterlibatan komunitas dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari strategi WSUD.