Mohon tunggu...
Hilyah
Hilyah Mohon Tunggu... Tutor - Penulis

Pecinta Bahasa, Tulisan tulisan disini saya fokuskan untuk belajar bahasa arab, Follow IG Saya @Hilyah_Nur dan Youtube Hilyah, web saya Hilyah.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nahwu Shorof, Mindset dan Metode Mudah Mempelajarinya

2 November 2020   02:12 Diperbarui: 2 November 2020   02:21 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

saya akan membahas tentang Nahwu Shorof, Mindset dan Metode Mudah Mempelajarinya, karena banyak hal yang keliru dalam menanggapi cara memahami Nahwu Shorof


dalam pelajar bahasa inggris selalu terjadi perdebatan ringan apakah grammar itu penting atau tidak untuk dikuasai,
untuk dimengerti memang perlu namun untuk dikuasai dalam artian memahami secara sangat luas saya rasa belum saatnya. mengapa demikian ?
karena Bahasa adalah Tool, dan tool harus digunakan secara tepat guna dan tepat fungsi, tool bahasa / grammar yang banyak namun kebutuhan hanya untuk ngomong sehari hari maka sangatlah mubadzir,


Namun Tool yang sekedarnya namun digunakan untuk percakapan, menulis dan produksi sebuah article dan makalah maka itulah makna tepat guna
okelah kalau belajar banyak grammar atau tata bahasa arab dalam artian Nahwu Shorof  atau Tata bahasa Arab untuk keperluan mengajar hingga kebutuhan analisis ketika menjadi Dosen atau pengamat bahasa, maka dikategorikan tepat guna.
saya tidak ingin mengajak kalian untuk bersikap malas untuk mempelajari Grammar atau Nahwu Shorof , yang saya sampaikan dan ingin sekali saya utarakan adalah


bagaimana kita bersikap ketika mempelajari Nahwu Shorof  dan menganggapnya lebih mudah,
saya pribadi menggunakan metode cerita dalam imaginasi saya ketika mempelajari Nahwu Shorof
misalnya begini :


"suatu saat ketika saya ingin belajar dan masuk Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah,
Bibi saya memberi Nasehat : "Kamu nanti belajar di Dalwa (Darullughah Wadda'wah) dan belajar bahasa arab sampai pinter"
saya nyeletuk karena saat itu usia saya 10 tahun dan dengan polosnya saya bertanya : bahasa arab itu gimana belajarnya
Bibi Saya menjawab : mudah, misalnya gini, nanti kamu belajar Shorof (sintaksis), contohnya begini, istigfar, istiqomah, pokoknya yang diawali "ist" itu artinya meminta, meminta ampun, meminta lurus konsisten / menuntut lurus, ista'dzana meminta idzin, begitu seterusnya.
Cerita ini adalah cerita realita yang membekas di benak saya sejak saya berumur 10 tahun"


karena cerita selalu berkenang di hati, oleh karena itu, seterusnya saya selalu mengimajinasikan setiap pelajaran saya, baik itu secara realita maupun fiktif, ini yang saya sebut dengan metode cerita, karena saya yang menemukannya saya tidak suka menamainya dengan metode Hilyah, mengapa demikian, karena tidak ada original di dunia ini, saya lebih suka menyebutnya dengan metode cerita, dan usut punya usut, kalau kita telusuri, metode ini sebenarnya adalah biasan dari Mnemonic, yaitu cara cepat dan mudah mengingat dengan Mnemonic.


inti yang ingin saya sampaikan, Have Fun selalu belajarnya, jangan menganggap Matematika, Fisika, Nahwu Shorof Bahasa Arab dan Bahasa inggris dan tata bahasa indonesia adalah hal sulit, asal ada keinginan dan rasa keingintahuan yang tinggi untu belajar semuanya pasti akan kita kuasai secara bertahap.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun