Tangga yang kami turuni tidak sebanyak tangga ketika naik sebelumnya, tapi transisi yang dirasakan sangatlah besar. Dari kami merasakan toko di bagian depan dan drop zone Garuda Wisnu Kencana, setelah menuruni anak tangga tersebut, rasanya seperti memasuki dimensi yang berbeda dengan padang rumput hijau yang luas. Tempat yang sangat cocok untuk melakukan piknik seperti yang terdapat dalam scenes yang ada pada cerita ataupun film yang bertema kerajaan. Yang lebih menakjubkan lagi ketika aku memalingkan kepalaku ke arah kanan. Aku dapat merasakan jantungku yang berdebar dan mataku yang berbinar dengan melihat pemandangan yang aku lihat saat itu. Perasaan yang masih ku ingat hingga saat ini. Pemandangan lapangan luas berbentuk persegi, berumput, tetapi memiliki sedikit pola persegi yang dibentuk. Indahnya lagi, lapangan tersebut dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi. Ditambah dengan matahari yang berada di atasnya. Haa.. rasanya benar-benar seperti memasuki sebuah film.Â
Yup! Satu film yang langsung masuk ke dalam pikiranku ketika melihat pemandangan tersebut. Maze Runner. Satu film yang bagiku memiliki banyak kenangan. Aku bahkan dapat melihat pemandangan tersebut seharian. Membayangkan bagaimana tebing tersebut bergerak menutup dan berganti posisi. Huft... memang aku yang terlalu banyak berimajinasi.
Lanjut..Â
Setelah menuruni tangga kembali, kami berbelok ke kiri untuk menuju ke patung utama, patung terbesar yang ada di Garuda Wisnu Kencana, yaitu Patung Garuda Wisnu Kencana. Kami berjalan cukup jauh. Sebenarnya terdapat fasilitas yang dapat mengangkut kami agar tidak lelah, tetapi tentu tidak gratis. Sehingga aku dan kedua temanku memilih untuk menikmati perjalanan saja.Â
Sebelum sampai di area patung utama, kami melihat Patung Garuda yang cukup besar. Sepertinya garuda tersebut yang dinaiki oleh Dewa Wisnu. Setelah melewati tanjakan, akhirnya kami sampai di area Patung Garuda Wisnu Kencana. Awalnya kukira hanya patung besar yang terdapat di sana. Namun ternyata di bagian bawah patung tersebut dibuka sebagai pameran. Banyak sekali patung-patung kecil yang di pajang. Jujur saja, patung-patung tersebut cukup mengerikan, seperti kepala ogre dan monster-monster lainnya yang sepertinya merupakan karakter dari hikayat yang ada di sana, dengan mulutnya yang berdarah-darah. Mengerikan. Sangat mengerikan.Â
Setelah puas berada di sana dan memandangi salah satu patung terbesar yang ada di dunia, kami kembali menuruni tanjakan tadi. Sebelum menutup hari yang melelahkan tetapi cukup berkesan ini, kami disuguhkan oleh pertunjukan Kecak Garuda Wisnu Kencana. Penampilan yang cukup menarik, dengan banyak sekali penari yang ada.Â
Setelah puas menyaksikan pertunjukan tersebut, aku dan kedua temanku pun menuju ke gerbang keluar dari Garuda Wisnu Kencana. Kami memutuskan untuk berkeliling sebentar di area luar Garuda Wisnu Kencana sebelum akhirnya diminta untuk berkumpul kembali di Bus. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H