Mohon tunggu...
Hilya Aulia
Hilya Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Jurusan Pend. Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melawan Korupsi: Peran Masyarakat dan Pemerintah

29 November 2023   13:44 Diperbarui: 29 November 2023   13:44 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Korupsi adalah suatu bentuk ketidakjujuran atau tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang atau suatu organisasi yang dipercayakan dalam suatu jabatan kekuasaan, untuk memperoleh keuntungan yang haram atau penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi seseorang.

Tindakan korupsi merupakan tindakan yang sangat merugikan negara. Korupsi mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara, menurunnya investasi, meningkatnya kemiskinan serta meningkatnya ketimpangan pendapatan. Menurut undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang korupsi, korupsi merupakan tindakan yang melawan hukum yang merugikan keuangan, atau perekonomian suatu negara.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh DataIndonesia.id, korupsi dapat menurunkan tingkat kebahagiaan warga negara, hal tersebut diperkuat dengan data indeks persepsi korupsi (IPK), yang menunjukkan bahwa negara yang minim tingkat korupsi seperti Denmark dengan IPK sebesar 90 memiliki skor kebahagiaan mencapai 7,6 poin pada tahun 2022, dibandingkan dengan negara yang memiliki tingkat korupsi yang tinggi seperti Venezuela yang memiliki IPK sebesar 14 poin memiliki skor kebahagiaan 4,9.

Penting bagi kita untuk mencegah atau mencari jalan untuk mengatasi dan mengurangi aktivitas korupsi yang merajalela. Keterbukaan dalam pengelolaan dan pendataan yang benar, serta kebijakan pemerintah merupakan salah satu langkah untuk mencegah kasus korupsi. Namun tak hanya pemerintah yang bisa mencegah kasus korupsi, masyarakat pun juga bisa ikut andil dalam mencegah terjadinya korupsi.

Selama ini yang sering kita perhatikan ialah korupsi yang dilakukan oleh para pejabat dan orang-orang pemerintah. Namun kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah atas terjadinya suatu kasus korupsi, terkadang kita tidak sadar bahwa korupsi juga terjadi pada kalangan masyarakat seperti: mengambil uang kas untuk kebutuhan pribadi, menyogok guru dengan hadiah agar mendapat nilai bagus, menjarah barang dari kendaraan yang mengalami kecelakaan, makan gorengan 5 namun hanya membayar 1, berhutang namun tidak mau membayar, dan banyak contoh lainnya.

Dari contoh tersebut memberikan sebuah pernyataan bahwa korupsi bisa dibilang menjadi suatu budaya pada masyarakat kita, tak heran jika korupsi di negara kita terus merajalela karena dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita banyak yang melakukan kegiatan korupsi yang ironisnya dianggap wajar, oleh karena itu pencegahan korupsi tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun masyarakat juga berperan dan ikut serta dalam mencegah terjadinya kasus korupsi.

Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia harus mendukung aktivitas pemberantasan korupsi mulai dari hal kecil seperti korupsi waktu hingga yang besar seperti korupsi bansos dan sebagainya. Dengan kompaknya masyarakat kita dalam memberantas korupsi di negara kita berdampak kepada meningkatnya kualitas SDM kita, ayo berantas korupsi, jangan berikan celah untuk kejahatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun