Kekurangan:
- Kesulitan memberikan contoh yang konkrit dan realistik.
- Membutuhkan lebih banyak waktu.
- Terbatasnya fasilistas.
- Terlalu banyak bidang studi.
- Pemikiran yang berbeda para ahli.
- Sulit untuk mengubah kebiasaan mengajar.
I. Implikasi Teori Belajar Kognitif
- Memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau proses mental anak, tidak sekadar kepada hasilnya.
- Mengutamakan peran siswa dalam ber-inisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar.
- Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan.
- Mengutamakan peran siswa untuk saling berinteraksi.
J. Implikasi Teori Belajar Kontruktivisme
- Kurikulum disajikan mulai dari keseluruhan menuju ke bagianbagian dan lebih mendekatkan kepada konsep-konsep yang lebih luas.
- Pembelajaran lebih menghargai pada pemunculan pertanyaan dan ide-ide peserta didik.
- Kegiatan kurikuler lebih banyak mengandalkan pada sumbersumber data primer dan manipulasi bahan.
- Peserta didik dipandang sebagai pemikir-pemikir yang dapat memunculkan teori-teori tentang dirinya.
- Pengukuran proses dan hasil belajar peserta didik terjalin di dalam kesatuan kegiatan pembelajaran, dengan cara guru mengamati hal-hal yang sedang dilakukan peserta didik, serta melalui tugas-tugas pekerjaan.
- Peserta didik-peserta didik banyak belajar dan bekerja di dalam group proses.
- Memandang pengetahuan adalah non objektif, bersifat temporer, selalu berubah, dan tidak menentu.
- Belajar adalah penyusunan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah menata lingkungan agar peserta didik termotivasi dalam menggali makna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!