Mohon tunggu...
Hilwan Fanaqi
Hilwan Fanaqi Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Harian Lepas

manusia biasa yang ingin bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kompasiana, Kompasianer dan Profesi Jurnalis

24 November 2012   16:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:44 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sejak mengenal dunia maya dan berselancar di lautan google, saya sering masuk dan membaca tulisan-tulisan kompasianer. Namun jujur saya akui, mengenal Kompasiana yang sesungguhnya masih dalam hitungan hari. Tepatnya pada tanggal 20 Oktober 2012 ini saya terdaftar sebagai kompasianer. Ini pun karena "keterpaksaan" untuk sebuah tugas kuliah setelah saya masuk di Fakultas Komunikasi Universitas Garut. Meskipun telah mendapatkan gelar S1 di perguruan tinggi yang sama namun pada fakultas yang berbeda, ketertarikan saya pada ilmu komunikasi mendorong diri ini untuk kuliah "kedua kalinya".

Adalah pak Dudi Rustandi dengan alamat www.kompasiana.com/dudirustandi yang telah "memaksa" saya menjadi seorang kompasianer. Dia adalah dosen untuk mata kuliah pengantar jurnalistik yang memberi tugas kepada mahasiswa untuk memberikan review atas film The Bang Bang Club. Namun uniknya, review mahasiswa tersebut tidak disampaikan dalam bentuk print-out, tetapi di-upload di kompasiana. Maka mulailah saya mencari "makhluk" yang bernama kompasiana.

Setelah menjadi kompasianer, saya seperti menemukan kekasih yang telah lama dimimpikan. Saya memiliki ruang untuk "memajang" tulisan-tulisan yang selama ini hanya tersimpan di hard disk komputer atau bahkan terbuang. Maka hampir tiada hari tanpa membuka kompasiana. Karena selain bisa "memajang" tulisan, kompasiana juga merupakan ruang untuk mendapatkan banyak hal dari kompasianer yang tak pernah berhenti berbagi.

Antara Kompasianer dan Wartawan "cnn" (can nulis nulis)

Di tengah-tengah masyarakat kita tidak sedikit para oknum yang mengaku sebagai pekerja pers atau wartawan. Padahal mereka tidak bekerja untuk media manapun, atau bekerja untuk media atau penerbitan pers yang menyimpang dari etika pers profesional sebagaimana diatur oleh Undang-undang Pers. Di daerah tempat saya tinggal - mungkin juga daerah lainnya sama - oknum wartawan ini biasa disebut WTS (wartawan tanpa surat kabar). Ada pula yang memparodikannya sebagai wartawan "cnn" yang merupakan singkatan dari can nulis-nulis (bahasa sunda yang artinya belum pernah menulis).

Jika dibandingkan dengan kompasianer dengan latar belakang yang super heterogen yang mampu menyajikan banyak tulisan yang menarik, aktual, informatif, inspiratif dan label positif lainnya, mungkin para wartawan "cnn" itu akan malu (jika mereka masih punya rasa malu tentunya). Meskipun banyak yang masih belajar menulis seperti saya, namun tidak sedikit kompasianer yang "menghidangkan" tulisan yang sangat baik dan berkualitas. Apa yang mereka sajikan sangat bermanfaat bagi para pembacanya. Bahkan dari teknik sampai gaya penulisan para kompasianer ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini sangat wajar karena tidak sedikit kompasianer yang memiliki kapasitas mumpuni untuk menulis dan latar belakang akademik yang bisa dipertanggung jawabkan.

Dengan demikian kompasiana yang telah menayangkan tulisan-tulisan dari kompasianer telah menjalankan fungsi pers sebagaimana diatur dalam UU Pers yang menyebut empat fungsi pers, yaitu sebagai media informasi yang bermakna dan benar, sebagai media pendidikan yang mencerahkan, sebagai media hiburan yang menambah kualitas kehidupan, dan wadah kontrol sosial yang dikelola berdasar prinsip ekonomi. Dan para kompasianer adalah jurnalis sejati yang telah terbukti dan nyata menghasilkan karya tulis untuk berbagi dengan orang lain. Dalam istilah kekinian, para kompasianer adalah jurnalis citizen journalism.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun