Mohon tunggu...
Nurbaety Hilwah
Nurbaety Hilwah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Pendidikan Agama Islam

hobi merindu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Sistem Ranking dalam Dunia Pendidikan Berjalan dengan Efektif? Yuk Simak Plus Minus Sistem Ranking dalam Dunia Pendidikan!

20 Juni 2024   08:24 Diperbarui: 20 Juni 2024   09:01 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pemeringkatan melibatkan pengaturan atau kategorisasi berdasarkan nilai kuantitatif atau kualitatif. Dalam konteks pendidikan, pemeringkatan mengacu pada pengorganisasian kemampuan atau kecerdasan siswa menurut nilai akademiknya. Pemilahan ini memungkinkan siswa dikelompokkan ke dalam kategori tertentu berdasarkan tingkat prestasi yang telah ditentukan (Rohmah, 2024). Penerapan sistem pemeringkatan di sekolah memiliki berbagai tujuan. Pertama, bertujuan untuk memotivasi siswa agar berusaha mencapai prestasi akademik yang lebih baik. Sistem pemeringkatan seperti ini diharapkan dapat memacu siswa untuk rajin bekerja dan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar.

Menurut Mulyanto (2021), fungsi pemeringkatan dalam penilaian prestasi belajar antara lain:

1. Evaluasi Prestasi Belajar: Alat bantu pemeringkatan dalam menilai prestasi belajar dengan memberikan pembagian pemeringkatan yang jelas, sehingga memungkinkan penilaian siswa lebih spesifik dan akurat .

2. Motivasi dan Umpan Balik Pembelajaran: Pemeringkatan berfungsi sebagai motivasi dan umpan balik bagi siswa. Mengetahui peringkat mereka membantu siswa mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka dalam proses pembelajaran, memotivasi mereka untuk meningkatkan prestasi akademik mereka di masa depan.

3. Manajemen Data: Pemeringkatan memfasilitasi pengelolaan data yang efektif. Hal ini memungkinkan penyimpanan dan interpretasi data prestasi siswa yang lebih baik, memungkinkan pendidik dan administrator sekolah membuat keputusan yang tepat dalam manajemen pendidikan.

Singkatnya, sistem pemeringkatan dalam pendidikan memainkan peran penting dalam memotivasi siswa, memberikan umpan balik terhadap kemajuan pembelajaran, dan meningkatkan pengelolaan data untuk lembaga pendidikan.Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ranking dalam Dunia Pendidikan

Sistem ranking dalam pendidikan adalah salah satu metode untuk mengevaluasi dan membandingkan prestasi siswa, baik secara individu maupun dalam kelompok. Meskipun sistem ini umum digunakan di banyak negara, pendekatan ini juga menimbulkan pro dan kontra terkait dampaknya terhadap siswa, pendidik, dan sistem pendidikan secara keseluruhan.

Kelebihan Sistem Ranking dalam Pendidikan

  1. Motivasi dan Kompetisi
    • Pemicu Motivasi: Sistem ranking dapat menjadi pemicu motivasi bagi siswa untuk meningkatkan prestasi akademis mereka. Bersaing untuk mendapatkan peringkat tertinggi dapat mendorong siswa untuk bekerja lebih keras dan mencapai potensi maksimal mereka.
    • Persiapan untuk Dunia Kerja: Kompetisi dalam sistem ranking mencerminkan lingkungan kompetitif di dunia nyata, membantu siswa mengembangkan keterampilan persaingan yang berguna di masa depan.
  2. Transparansi dalam Evaluasi
    • Objektivitas: Ranking memberikan cara yang relatif objektif untuk mengevaluasi prestasi siswa berdasarkan kriteria yang ditetapkan.
    • Pembandingan yang Jelas: Membandingkan prestasi siswa dengan yang lain dapat memberikan gambaran yang jelas tentang di mana mereka berdiri dalam hubungannya dengan rekan-rekan mereka.
  3. Pemantauan dan Intervensi
    • Identifikasi Kebutuhan Siswa: Ranking dapat membantu sekolah dan pendidik mengidentifikasi siswa yang memerlukan bantuan tambahan atau program remedial.
    • Evaluasi Efektivitas Program: Memantau peringkat siswa dari waktu ke waktu dapat membantu sekolah mengevaluasi efektivitas program pendidikan mereka.

Kekurangan Sistem Ranking dalam Pendidikan

  1. Stigma dan Tekanan Mental
    • Stigma Negatif: Sistem ranking dapat menciptakan stigma terhadap siswa yang berada di peringkat rendah, mempengaruhi harga diri dan persepsi mereka terhadap kemampuan akademis mereka.
    • Tekanan Psikologis: Persaingan untuk peringkat tertinggi dapat mengakibatkan tekanan psikologis yang tinggi pada siswa, menyebabkan kecemasan dan stres yang berlebihan.
  2. Fokus pada Tes dan Peringkat
    • Kurangnya Pengembangan Komprehensif: Sistem ranking dapat mengarah pada pendekatan yang terlalu berfokus pada tes dan peringkat, mengorbankan pengembangan keterampilan sosial, kreatif, dan non-akademis lainnya.
    • Kekurangan Keadilan: Sistem ranking mungkin tidak sepenuhnya adil bagi siswa dengan latar belakang atau kebutuhan pendidikan yang berbeda.
  3. Pencitraan dan Pengukuran yang Tidak Akurat
    • Simplifikasi Kinerja Siswa: Sistem ranking mungkin memperlakukan siswa sebagai angka atau peringkat tanpa mempertimbangkan konteks atau faktor individu yang mempengaruhi hasil akademis mereka.
    • Pengukuran yang Terbatas: Keterbatasan dalam jenis tes atau kriteria evaluasi yang digunakan dalam sistem ranking dapat menghasilkan pengukuran yang tidak sepenuhnya mencerminkan kemampuan atau pencapaian sebenarnya siswa.

Sistem ranking dalam pendidikan memiliki kelebihan dalam memotivasi siswa, meningkatkan transparansi dalam evaluasi, dan membantu dalam pemantauan serta intervensi pendidikan. Namun demikian, sistem ini juga memiliki kelemahan yang perlu dipertimbangkan, seperti dampak negatif terhadap kesejahteraan mental siswa dan fokus yang terlalu berlebihan pada tes dan peringkat. Penting bagi sistem pendidikan untuk terus mengevaluasi dan menyesuaikan pendekatan evaluasi mereka untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat berkembang secara holistik dan meraih potensi penuh mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun