Halo halooo para pembaca sekalian, wah rasa-rasanya sudah cukup lama saya tidak muncul dan mengunggah tulisan saya di sini hehehe, sekalinya muncul pas di penghujung Tahun 2021. Gapapa lah yaaa
Hari ini, tepat malam tahun baru pada jam 11.28 (wah beberapa menit lagi tahun 2022) saya memutuskan untuk membuka laptop dan berselancar di dunia maya. Awalnya saya hanya ingin membaca artikel random yang saya temui, namun pikiran saya berubah, malam ini saya memutuskan tidak hanya membaca artikel, namun juga menulis artikel. Mengingat saya memiliki akun di kompasiana ini hehehe.
Yah, sesuai judul, saya akan me-review singkat Tahun 2021 yang telah saya lalui selama 365 hari. Sejujurnya di tahun ini saya cukup banyak bahagianya dan cukup banyak pula menangisnya ahahaha, jadi seimbang lah ya. Dimulai dari frekuensi bertemunya saya dengan teman-teman kuliah saya baik yang dari satu jurusan, satu fakultas dan satu kampus. Alhamdulillah semua teman saya baik-baik bangettt, ada yang kocak juga malah. Saya jadi ngga segan buat ketawa terbahak-bahak di depan mereka, padahal kalau sama orang yang baru ketemu saya cenderung jaga image, tapi mungkin karena efek kuliah online yang cukup lama jadi diri saya ini kekurangan afeksi terhadap kontak langsung dengan manusia lain selain keluarga di rumah, jadi begitu ketemu ya ngalir aja gitu, kayak ngga ada tenaga buat jaga image lagi wkwkwk
Selain teman-teman kuliah, Tahun 2021 saya juga dihiasi dengan overthinking ala anak muda jaman sekarang. Yah, tentunya ga jauh-jauh dari masa depan seperti pekerjaan dan digelayuti ekspetasi keluarga. Cukup klasik lah ya. Tapi jujur, hal ini sedikit mengganggu pikiran saya, tapi untungnya akhir-akhir ini udah engga terlalu kok, karena saya percaya kalau bukan hanya saya yang pikirannya dipenuhi tentang karir di masa depan dan sebagainya, khususnya mereka-mereka yang merupakan anak perempuan pertama seperti saya.
Nah, untuk bagian sedihnya sih didominasi oleh laki-laki yang datang di hidup saya pada tahun ini. Bukan, bukan putus cinta. Saya ini jomblowati senior, percaya deh. cuma ya untuk masalah yang satu ini kayanya saya ga mau cerita lebih lanjut. Biarlah hanya saya, keluarga, beberapa teman dekat, dan Tuhan serta malaikat Raqib dan Atid yang mengetahuinya hehehe.
Saya saaangat bersyukur di Tahun 2021 ini hubungan saya dengan teman-teman kuliah saya semakin dekat, saya harap kita bisa temenan terus apabila Tuhan menghendaki demikian. saya juga bersyukur memiliki keluarga yang selalu mendukung saya, dan saya juga bersyukur karena diri saya sendiri sudah berhasil melewati segala rintangan yang mau tidak mau harus saya hadapi di tahun ini.Â
di tahun ini saya juga banyak belajar. mulai dari me-manage waktu karena perkuliahan semester 3 ternyata Naudzubillah sangat menantang apalagi saya masih kuliah full online, hingga belajar agama lebih lanjut ketika ayah saya membimbing saya untuk membaca kitab Safinah dan memahami isinya.Â
Oh iya, sedikit informasi kecil tentang saya, tahun ini saya juga telah melakukan perawatan facial saya yang pertama kali di klinik kecantikan karena diajak oleh mama saya. facial itu lumayan sakit ya ternyata, saya jadi semakin percaya dengan istilah "beauty is pain" setelah sebelumnya mengalami pegal sekujur badan setelah workout agar badan saya tetap proposional.Â
Intinya, di tahun ini saya mendapatkan dan mengalami cukup banyak hal. Seperti judulnya, Tahun 2021 ini banyak hikmahnya.
Setidaknya bagi saya.
Sekian tulisan saya malam ini. Wah sudah jam 11.52, sepertinya saya akan tertidur karena kantuk sudah menyerang. Terimakasih untuk para pembaca yang membaca hingga kalimat terakhir ini, maaf jika isinya sangat random hehe, saya kangen menulis jadi saya memutuskan untuk mengunggah postingan yang isinya diary ala-ala saya ini.